Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Mengeja Tri Motto PMII

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Selasa, 4 Juni 2019
  • Dilihat 1200 Kali
Bagikan ke

Berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu… (QS. Al-Baqarah : 198).

Mahasiswa Nahdliyin mereka tumbuh sebagai aktivis muda kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mempunyai hasrat kuat untuk menjadi seorang kader PMII untuk memperkokoh wawasan dan solidaritas serta memperkuat modernisasi Islam di tengah dinamika perkembangan zaman ini.

PMII merupakan organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang sebagian besar anggotanya mempunyai latar belakang dari kalangan pesantren yang notabennya pemuda-pemudi Nahdliyin yang berhaluan Ahlussunnah wal jamaah. Tiga kata yang tertulis dalam motto PMII dzikir, fikir, dan amal saleh.

Sebagai mahasiswa Nahdliyin begitu perlu menyeimbangkan kehidupan spiritual dan sosial pemeluknya. Sisi spiritual dan sosial tak boleh terpisah, bagaikan dua sisi mata uang. Tidak cukup hanya dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah kita beribadah, seperti ritual shalat, tetapi ibadah sosial lainnya wajib dilakukan.

Bahkan, berfikir dan mencari ilmu pengetahuan termasuk amal saleh. Dengan demikian ketertarikan penulis dalam mengungkapkan gagasan melalui tulisan ini tidak lain untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca maupun penulis sendiri. Berusaha mengingat (berdzikir) kepada-Nya, Allah telah menunjukkan jalan kepada orang-orang beriman. Ini berarti bahwa mengingat (berdzikir) bahwa penciptamu telah membawamu kepada tingkat kesadaran dan keimanan tertentu.

Berdzikir kepada-Nya sesuai dengan kemampuan manusia, sang revolusioner dunia nabi Muhammad Saw. bersabda : Ajaran terbaik dari dzikir adalah ujaran yang aku dan semua nabi sebelumku ujarkan. Ujaran itu dalam lafadz La Ilaha Illallah “Tiada tuhan melainkan Allah”. Dengan zikir, kita selalu mengingat Allah SWT.

Lidah selalu basah karena dzikir, sementara hati tak pernah sedetik pun melupakan-Nya. Dzikir yang diujarkan dalam kata-kata hanyalah pernyataan bahwa hati itu tidak melupakan Allah. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku,” (QS. Al-Baqarah : 152). Dalam sebuah hadits riwayat Abu Nuaim, Tabrani, nabi Muhammad Saw. bersabda: Berfikirlah tentang makhluk Allah, janganlah berfikir tentang Allah karena kalian tidak akan sanggup melakukannya.

Dalam hadits tersebut mengajak manusia untuk berfikir dengan penciptaan alam semesta menuju keimanan sebagai hamba Allah di muka bumi terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya berfikir adalah wujud orang yang berakal dan ciri orang yang berilmu. Berfikir tentunya digunakan sehari-hari dalam kehidupan manusia sebagai landasan fikir, ucap dan gerak.

Seberapa jauh daya jangkau fikir itu, dalam arti tingkat jangkauannya, tergantung semata-mata pada seberapa besar Allah memberikan karunia itu kepada seseorang tersebut. Berikutnya, amal saleh merupakan perbuatan atau pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia sebagai hamba Allah yang sesuai dengan syariah Islam, yang menimbulkan banyak manfaat dan kebaikan bagi pribadi atau orang lain, dengan daya upaya untuk memperoleh apa yang diinginkan dan diharapkan.

Karena amal saleh merupakan modal dan bekal hidup untuk selamat dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tidak lain tujuan seseorang melakukan amal saleh atau amalan baik adalah untuk mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah SWT menurut pandangan islam. Dalam tri motto PMII yaitu, dzikir, fikir, dan amal saleh kader PMII harus mampu mengimplementasikan dalam menjalankan roda organisasi dan kehidupan masyarakat. Kekuatan dzikir dengan mengingat Allah teruslah diasah dengan berfikir lalu diamalkan apabila tepat tujuan atas dasar ilmunya dan sesuai dengan prinsip, dan hukum yang berlaku sebagai bentuk wujud seorang kader PMII.

Oleh: M. Anas Hidayat (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab)