Kampus Tanean Lanjhang IAIN Madura menjadi Tuan Rumah Benchmarking dari IAIN Langsa dan IAIN Kediri
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Rabu, 8 Mei 2024
- Dilihat 113 Kali
Pamekasan – Hari ini Rabu (08/05/2024), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menjadi tuan rumah kunjungan benchmarking dari dua perguruan tinggi keagamaan negeri, yaitu IAIN Langsa dan IAIN Kediri. Kunjungan dari kedua perguruan tinggi tersebut bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang tata kelola tridharma perguruan tinggi atau manajemen kelembagaan kampus yang diterapkan di IAIN Madura.
Rombongan IAIN Langsa dipimpin oleh Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, M.A. (Rektor), Dr. Sabaruddin, M.Pd. (Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan), Dr. T. Wildan, M.A. (Ketua LP2M), serta Jamaluddin (Bagian Perencanaan sekaligus PPK). Sementara rombongan dari IAIN Kediri di hadiri oleh Dr. Wahidul Anam, M.Ag. (Rektor) dan Ahmad Rofik (selaku Kepala TIPD).
Dalam sambutan pembukaannya, Rektor IAIN Madura, Saiful Hadi, menyambut baik kunjungan dari IAIN Langsa dan IAIN Kediri beserta rombongan. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk saling bertukar informasi, saling bertemu, dan saling memperkaya pengetahuan tentang tata kelola tridharma perguruan tinggi atau manajemen kelembagaan kampus.
“Kami tidak memiliki kelebihan apapun pak Rektor, cuma mari kita belajar bersama, saling berbagi mempersiapkan beberapa hal menuju perubahan atau pengembangan bersama baik di IAIN Madura, IAIN Langsa maupun di IAIN Kediri, terutama belajar bersama dalam hal digitalisasi kampus, perencanaan keuangan, publikasi jurnal dan rancang program alih status. Sehingga kita bisa saling melengkapi dan memenuhi semua proses menuju unggul,” jelas Saiful Hadi.
Lebih lanjut, Rektor IAIN Langsa mengungkapkan bahwa tujuan benchmarkingnya ke IAIN Madura guna memperluas pengetahuan tentang bagaimana bisa mengelola publikasi Jurnal sehingga bisa terindeks scopus, dan penyelenggaraan konferensi internasional serta pembuatan proposal alih bentuk menuju UIN.
“Pertama, bahwa IAIN Madura ini punya keunikan tersendiri, meskipun sama-sama IAIN, padahal itu sangat menentukan nasib masa depan kampus, yaitu bahwa publikasi di IAIN Madura terutama publikasi jurnal Al-Ihkam bisa terindeks Scopus, sedangkan di kami itu tertinggi Sinta 3,” ungkap Rektor IAIN Langsa.
“Kedua, kami tertarik untuk belajar tentang tata cara menyelenggarakan kegiatan konferensi internasional seperti ICONIS yang melibatkan negara-negara luar. Ditambah lagi kami penasaran dengan proposal alih bentuk IAIN Madura ke UIN karena hanya proposal IAIN Madura yang dipuji oleh Deputi dari MenpanRB dari beberapa proposal perguruan tinggi yang juga mengajukan alih bentuk,” imbuh Prof. Ismail.
Hal senada juga disampaikan Rektor IAIN Kediri bahwa tujuannya kali ini untuk belajar bersama karena kekagumannya kepada IAIN Madura yang bisa memiliki dua jurnal terindeks Scopus yaitu Al-Ihkam dan Karsa.
“Dan tentu kita nanti akan belajar ke IAIN Madura yang bisa mempunyai dua jurnal terindeks Scopus, ada Karsa dan Al-Ihkam. Kemudian juga bagaimana transformasi ini bisa segera tercapai dan bersama-sama menuju UIN,” jelas Rektor IAIN Kediri.
Kegiatan benchmarking ini kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dalam rangka kerja sama dalam tata kelola Tridharma Perguruan Tinggi dan Program Digitalisasi Kampus. Setelah itu, dilakukan sharing session sesuai dengan delegasi masing-masing untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang praktik terbaik dan pembelajaran yang dapat diambil dari masing-masing institusi.
Penulis: Achmad Firdausi Fotografer: Arya Primadi N/Suyitno