Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Membangun Kehidupan Warga Akademik yang Cinta Ilahiah, Insani, dan Lingkungan

  • Diposting Oleh Achmad Firdausi
  • Jumat, 22 Agustus 2025
  • Dilihat 34 Kali
Bagikan ke

Oleh: Dr. Moh. Hafid Effendy, M.Pd.

(Dosen Fakultas Tarbiyah & Wakil Ketua Dewan Kesenian Pamekasan)

Universitas Islam Negeri (UIN) Madura sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang memiliki mandat penting dalam membangun peradaban kampus melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah bagaimana membentuk kehidupan warga akademik yang tidak hanya unggul dalam bidang intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual, kepedulian sosial, dan tanggung jawab ekologis. Gagasan “membangun kehidupan warga akademik UIN Madura yang cinta ilahiah, insani, dan lingkungan” menjadi kerangka konseptual yang relevan sekaligus mendesak untuk dilakukan.

Sudut pandang dimensi cinta ilahiah mengandung makna, bahwa seluruh aktivitas akademik harus berorientasi pada nilai-nilai ketuhanan. Spiritualitas Islam tidak boleh hanya berhenti pada ritual keagamaan, melainkan harus mewarnai cara berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Civitas akademika UIN Madura perlu mengembangkan tradisi akademik yang berlandaskan tauhid, ikhlas, dan integritas. Hal ini dapat diwujudkan melalui pembiasaan etika akademik yang berakar pada nilai religius, seperti kejujuran ilmiah, penghargaan terhadap karya orang lain, serta menjadikan ilmu sebagai sarana ibadah. Dengan demikian, cinta ilahiah akan melahirkan warga akademik yang menjunjung tinggi moralitas sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab transendental terhadap Allah Swt.

Dalam sudut pandang cinta insani bermakna penghargaan terhadap martabat kemanusiaan. UIN Madura sebagai institusi pendidikan harus mendorong terbangunnya kultur akademik yang menempatkan manusia sebagai subjek yang utuh, tanpa diskriminasi dan dominasi. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang menjunjung tinggi keadilan, kesetaraan, dan cinta kasih sayang. Civitas akademika juga dituntut untuk membangun relasi sosial yang harmonis, menghormati keragaman, serta menumbuhkan solidaritas. Dalam konteks ini, Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2025 mengusung tema; “Membangun Kehidupan Warga Akademik yang Cinta Ilahiah, Insani, dan Lingkungan”. Tema tersebut sangat relevan dengan jargon kementerian agama yang sedang digaungkan. Singkat kata bahwa Pendidikan di UIN Madura tidak boleh sekadar menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, tetapi juga melahirkan individu yang memiliki empati sosial, mampu berkolaborasi, serta berperan aktif dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.

Dalam sudut pandang cinta lingkungan termasuk aspek yang semakin penting di era krisis ekologi global. UIN Madura, sebagai institusi keilmuan yang berakar pada nilai-nilai Islam, perlu menginternalisasi kesadaran ekologis dalam kehidupan akademik. Islam mengajarkan bahwa manusia adalah khalifah yang bertugas memelihara bumi, bukan merusaknya. Karena itu, pendidikan ekologis harus terintegrasi dalam kurikulum, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Gerakan nyata seperti pengelolaan sampah, penghijauan kampus, penggunaan energi ramah lingkungan, serta penelitian berbasis kearifan lokal Madura dalam menjaga ekosistem menjadi bagian dari implementasi cinta lingkungan. Dengan langkah tersebut, UIN Madura dapat menjadi model kampus hijau yang menginspirasi masyarakat sekitar.

Ketiga sudut pandang dimensi tersebut, yakni ilahiah, insani, dan lingkungan. Hal ini tidak berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi. Orientasi ilahiah memberi landasan spiritual, orientasi insani menumbuhkan kesadaran sosial, dan orientasi lingkungan memperluas tanggung jawab ekologis. Integrasi ketiganya akan membentuk warga akademik UIN Madura yang berkarakter paripurna: religius, humanis, dan ekologis. Kehidupan akademik yang demikian akan memperkuat eksistensi UIN Madura sebagai pusat pengembangan ilmu yang berdaya saing sekaligus berakar pada nilai-nilai Islam dan kearifan lokal Madura.

Marilah kita bangun kehidupan akademik yang cinta ilahiah, insani, dan lingkungan, UIN Madura tidak hanya melahirkan intelektual yang cerdas secara akademik, tetapi juga insan yang berjiwa spiritual, peduli sesama, dan ramah terhadap alam. Inilah fondasi peradaban unggul yang tidak hanya relevan untuk Madura, tetapi juga untuk dunia yang semakin membutuhkan keseimbangan antara iman, kemanusiaan, dan keberlanjutan ekologis.

 


Editor: Achmad Firdausi