UIN Madura Gelar Penyambutan dan Tasyakuran atas Terbitnya Perpres Nomor 52 Tahun 2025
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Rabu, 28 Mei 2025
- Dilihat 47 Kali
Pamekasan – Universitas Islam Negeri (UIN) Madura menggelar tasyakuran atas terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2025 tentang perubahan status IAIN Madura menjadi UIN Madura. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (28/05/2025) pagi di Aula Rektorat Lt. 2 dan dihadiri oleh Ketua Senat Dr. H. Achmad Muhlis, M.A., Sekretaris Senat, Rektor Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., para Wakil Rektor I dan II, serta seluruh pejabat struktural di lingkungan UIN Madura.
Acara dibuka dengan sambutan hangat oleh Ketua Senat UIN Madura, Dr. H. Achmad Muhlis, M.A. Dalam pernyataannya, beliau mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas nikmat kesehatan dan atas capaian besar yang berhasil diraih, yakni terbitnya Perpres No. 52 Tahun 2025.
"Perubahan status ini bukan hanya pencapaian administratif, tetapi merupakan amanah besar yang harus disyukuri dan diemban dengan sungguh-sungguh. Kami sangat bangga dan terharu, terutama atas kerja keras para pimpinan, baik yang saat ini menjabat maupun yang terdahulu, khususnya kepada Bapak Rektor dan tim transformasi," ujarnya.
Ketua Senat juga menegaskan pentingnya mengintegrasikan ilmu dan nilai-nilai spiritual sebagai landasan dalam membangun universitas. Ia menyerukan agar pemimpin di lingkungan kampus meneladani prinsip QS. Ali Imran: 159–160 dan Al-A’raf: 179, sebagai pedoman kepemimpinan dan pengembangan institusi. Pemimpin seharusnya menjadi teladan, bukan hanya memberi perintah.
“Pemimpin sejati bukan hanya mengarahkan, tapi menjadi teladan. Spirit tasawuf dan kebijaksanaan ruhani perlu menjadi jiwa dalam kepemimpinan akademik kita,” tegasnya.
Sebagai Ketua Senat, ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan akademik kampus, termasuk mendukung penelitian dan pengabdian secara mandiri. Ia menutup sambutan dengan harapan agar UIN Madura terus berkembang dan menjadi institusi yang memberi manfaat bagi masyarakat.
Acara dilanjutkan dengan arahan dari Rektor UIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., yang mengajak seluruh sivitas akademika untuk bersyukur dan menjadikan terbitnya Perpres ini sebagai awal dari perjuangan baru.
“Transformasi dari IAIN menjadi UIN adalah hasil dari proses panjang hampir tiga tahun. Namun, perjalanan sesungguhnya baru dimulai. Kita diberi amanah besar untuk membangun universitas yang unggul, strategis, dan berkontribusi langsung terhadap pengembangan sumber daya manusia dan bangsa,” ungkapnya.
Rektor menekankan bahwa UIN Madura tidak sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga motor perubahan sosial, pencetak pemimpin umat, dan pendorong kebangkitan peradaban. Dalam pengembangan keilmuannya, UIN Madura tetap harus menjaga jati diri keislaman dan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keagamaan.
Ia juga mengungkapkan rencana pengembangan kawasan mikropolitan dan agropolitan di Bangkalan Barat serta penguatan konsep sosio-ekonomi maritim sebagai kontribusi nyata kampus terhadap kesejahteraan masyarakat Madura.
“Kita tidak boleh hanya unggul secara akademik, tapi juga harus mampu membangun ekosistem yang mendorong kesejahteraan masyarakat. Inilah ciri kampus yang membumi namun berpandangan global,” jelasnya.
Dalam akhir sambutannya, Rektor mengajak seluruh elemen kampus untuk bekerja dalam semangat kolektif, menjaga nilai kebersamaan, dan menyongsong masa depan UIN Madura dengan inovasi dan integritas. Beliau kembali menegaskan jargon resmi kampus “UIN Madura Religius, Kompetitif, dan Kolaboratif.”
Setelah penyampaian arahan, acara ditutup dengan doa oleh Wakil Rektor II, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Rektor sebagai simbol tasyakuran dan rasa syukur atas lahirnya UIN Madura.
Penulis: Achmad Firdausi
Fotografer: Istimewa