Pengaruh Beban Kognitif Pembelajaran Multimedia dan Pengetahuan Awal Oleh Dr. Abdus Syakur, M.Pd
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Minggu, 13 September 2015
- Dilihat 63 Kali
Oleh Dr. Abdus Syakur, M.Pd
Abstrak: Studi yang melibatkan 189 mahasiswa ini dilakukan guna menguji pengaruh beban kognitif pembelajaran multimedia dan pengetahuan awal terhadap hasil belajar keterampilan spreadsheet. Desain faktorial 2 (beban kognitif rendah dan tinggi) x 2 (pengetahuan awal rendah dan tinggi) digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel dan apakah kedua variabel tersebut berinteraksi dalam mempengaruhi hasil belajar keterampilan spreadsheet. Analisis menunjukkan bahwa hanya pengetahuan awal yang berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar keterampilan spreadsheet.
Setidaknya terdapat dua kategori problem yang menjadi latar belakang penelitian ini, yaitu kesalahan persepsi dan konsepsi tentang teknologi pendidikan. Kesalahan pertama dapat dirunut secara historis dalam tiga fase, yaitu: motion pictures pada tahun 20-an, yang diklaim akan menggantikan buku oleh Thomas A. Edison (Mayer & Moreno, 1998). Fase kedua adalah game pembelajaran yang diprediksi akan merevolusi praktik belajar dan pembelajaran (Mayer & Moreno, 1998). Tetapi fakta menunjukkan bahwa kedua klaim tersebut ternyata tidak terbukti. Kemudian hadir teknologi pembelajaran multimedia sebagai fase ketiga yang diprediksi dapat memperbaiki rutinitas dunia pendidikan. Dan boleh jadi hari ini kita berada pada ujung fase ketiga ini. Tetapi apa yang kita lihat? Ternyata pembelajaran berbasis guru masih eksis.
Kesalahan kedua, praktisi pendidikan cenderung sibuk dengan dimensi teknis, tetapi mengabaikan dimensi semiotis dan psikologis dari teknologi pendidikan (Schnotz & Lowe, 2003). Dimensi teknis teknologi pendidikan menunjuk kepada tipe dan jenis teknologi yang digunakan, misalnya teknologi cetak, teknologi komputer, dan teknologi terpadu. Dimensi semiotis menunjuk kepada tipe isi dan dinamika yang ditampilkan, misalnya audio, video, dan animasi. Sedangkan dimensi psikologis teknologi pendidikan menunjuk kepada segi-segi modalitas mental yang digunakan oleh pebelajar ketika belajar di lingkungan multimedia. Modalitas dimaksud meliputi ranah perseptual dan proses kognitif yang berlangsung pada diri pebelajar.
Kegagalan klaim kedua perkembangan teknologi (motion pictures dan game pembelajaran) di atas dan kemudian hadirnya tantangan (atau harapan) terbaru dari perkembangan teknologi dalam pendidikan (yaitu multimedia), mestinya dihadapi secara bijak. Ilmuwan teknologi pembelajaran haruslah mengembalikannya kepada asumsi dasar bidang studi ini. Asumsi dasar tersebut menyarankan agar para ilmuwan dan desainer pembelajaran memperhatikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam lingkungan pendidikan mestinya didasarkan kepada teori dan praktik bagaimana orang belajar dan membelajarkan.
Menggunakan dimensi psikologis teknologi (Schnotz & Lowe, 2003), penulis berasumsi bahwa teori beban kognitif (Kalyuga, 2011a; van Merriënboer & Sweller, 2005; Paas, et al., 2004; 2003a; Sweller, et al., 1998; Chandler & Sweller, 1991; Sweller 1988) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif jawaban terhadap problem di atas. Berikut ini adalah definisi, asumsi, kategori, dan prinsip teori beban kognitif.
Artikel selengkapnya