"Esai" Revolusi Life Style Remaja Muslim Di Era Mederenisasi
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Selasa, 24 Mei 2016
- Dilihat 787 Kali
Di karang oleh: Riyan Dzulkarnain Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Pamekasan
Sebagai umat yang beragama Islam, suatu keharusan bagi seluruh umat muslim untuk mematuhi segala bentuk aturan dan norma yang telah di berlakukan, baik yang sudah tersurat dalam Alquran maupuh Hadist, keduanya merupakan pedoman dan petunjuk kehidupan umat Muslim yang selalu dijadikan acuan terhadap segala tindakan kita selama masih hidup di dunia.
Alquran adalah sumber kebenaran dari segala sumber lain yang ada di dunia ini, sebab hukum yang terdapat di dalamnya berasal sari Allah, sedangkan Hadist yang juga di jadikan acuan hukum masih menempati tingkatan kedua setelah Alquran. Oleh sebab itu di wajibkan oleh kita semua untuk tidak mengenyampingkan keduanya untuk dijadikan pedoman, karena suatu kesesatan yang amat jelas jika kitamenyimpang untuk tidak menjadikan kedua sumber mulia tersebut sebagai lampu penopang dan penerang kita dalam menyusuri jalan kehidupan yang tak selamanya lurus, ada banyak jalan gelap gulita, terjal dan suram yang akan silih berganti menghampiri hidup manusia.
Berbicara tentang Alquran dan Hadist yang dijadikan sumber hukum Islam, pada umumnya realita yang terjadi di lapangan padaumumnya masih banyak orang yang tidak mau mengambil rujukan kepada keduanya, contohnya dalam lingkungan Masyarakat muslim sekarang ini sudah mulai merebak adanya Hedonisme yang terlalu berlebihan, perubahan demi perubahan telah banyak terjadi mulai dari perubahan gaya hidup yang sedikit demi sedikit menyusutkan jati diri dalam dirinya, memaksakan dirinya untuk melakukan Imitasi dengan orang lain yang di anggapnya sebagai Idola, dan lebih parahnya lagi revolusi gaya hidup masyarakat muslim terbilang sangat cepat dan mulai menvirusi gaya mereka dalam berpakaian, hingga tidak sedikit yang sudah bersikap apatis terhadap norma dan hukum yang telah di berlakukan oleh Allah.
Dalam tulisan ini penulis menggunakan kata-kata revolusi dan mengandingkan dengan istilah gaya hidup remaja muslim di era moderenisasi, karena problema yang terjadi di lingkungan masyarakat muslim banyak yang sudah berubah karena pengaruh dari luar, terjadinya tidak terencanakan dan sudah banyak menjangkiti seluruh lapisan masyarakat muslim. Namun perubahan yang lebih menonjol dalam lingkungan masyarakat sekarang ini adalah perubahan yang menurut pandangan agama sudah tidak sesuai lagi dengan norma dan nilai-nilai ke Islaman yang di junjung tinggi oleh umat Islam mulai sejak dulu.
perubahan gaya hidup dan berpakaian banyak dialami oleh para remaja, bahkan remaja muslimpun juga mengalaminya. tidak dibenarkan oleh Allah melakukan imitasi terhadap orang lain. yang dimaksudkan dalam penulisan ini adalah imitasi dalam hal keburukan dan kejelekan. sebab barang siapa yang sudah mulai meniru-niru orang lain, maka tidak menutup kemungkinan mereka juga termasuk dari golongan yang ditiru, begitu juga akan memiliki tempat dan kedudukan yang sama kelak setelah hari pembalasan terjadi. Naudzubillah.
Revolusi gaya hidup yang terjadi dan dialami oleh remaja muslim diera moderenisasi ini jika kita lihat kembali karena kurangnya didikan dari segi agama, sehingga dengan mudah mereka membuang hukum yang ada dan mengganti dengan budaya yang berbau kebarat-baratan dan jarang memikirkan konsekuensi yang akan didapat atas perbuatanya. semisal sekarang sudah bukan hal yang aneh lagi jika remaja-remaja terjerembab dalam kubangan pergaulan bebas. sehingga akan tercipta kerusaka-kerusakan selanjutnya. seperti sex bebas, pelecehan seksual, mabuk-mabukan, dan penyalahgunaan naekoba dsb.
Dari contoh-contoh perubahan gaya hidup diatas sebenarnya tidak jauh dari adanya pengaruh yang dibawa oleh orang-orang diluar islam, terutama dari dunia barat yang sangat menjunjung sekali sex bebas dan dunia gelap lainnya. banyak remaja-remaja muslim di indonesia yang memiliki idola diluar negeri. sehingga untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang fans sejati tidak tanggung-tanggung mereka merubah hal-hal yang ada dalam diri mereka untuk dipadu padankan dengan idola mereka, hal ini terlebih dahulu ditandai dari meniru pakaian, gaya hidup, hingga yang amat sangat parah sampai meniru terhadap fisik idolanya. bagian inilah yang sebenarnya tanpa kita sadari budaya kita sendiri sudah mulai dikubur dan menggantinya dengan budaya lain yang menyimpang dari agama.
Setiap individu pasti memiliki gaya hidup atau life style masing-masing hakikatnya dalam diri mereka sendiri sudah terbentuk suatu karakter yang menentukan hidup mereka akan dihiasi seperti apa, apakah mereka akan mengambil sesuatu yang memang ada pada dirinya sesuai dengan fitrah yang Allah anugerahkan, atau mereka akan mengikuti orang lain, dan ingin menyamakan dirinya atas orang lain hingga akibatnya akan menghilangkan jati diri sendiri dan tidak mampu melawan arus moderenisasi yang dibawa dari luar pedoman agama kita.
Kesimpulan ahir dari tulisan ini adalah semua perubahan yang ada dalam diri seseorang itu bergantung kepada bagaimana dirinya menyikapi terhadap sesuatu yang baru muncul dalam lingkungan sekitar hidupnya, jika suatu yang baru itu dapat membawa pada kebaikan dunia akhirat. agama islam tidak pernah melarang sama sekali untuk mengikutinya, sedangkan jika suatu hal yang baru tersebut jika setelah ditelaah akan membawa kepada kerusakan, maka keputusan yang lebih bijak adalah dengan tidak mengikuti dan cukup mengambil hal-hal positifnya saja, seperti halnya orang barat membawa angin segar terhadap pengembangan teknologi, maka tidak salah jika kita juga mempelajarinya, karena pendidikan dapat kita peroleh dari sisi mana saja, sekalipun itu orang yang berbeda dengan agama kita (Riyan Dzulkarnain)