Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Bila Al-Quran Bisa Berbicara

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Senin, 30 Mei 2016
  • Bagikan ke

Oleh: Ita Qumastutik Mahasiswa STAIN Pamekasan semester VI, Jurusan PBA

Waktu engkau kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku, dalam wudlu’ engkau sentuh aku dalam keadaan suci, ku kaupegang, kau junjung dan kau pelajari , aku engakau baca dengan suara lirih atau keras setiap hari. Sekarang engakau sudah dewasa, nampaknya engkau sudah tidak berminat lagi padaku. Apakah aku bacaan using yang tinggal sejarah?? Menurutmu barangkah aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu? Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang ku engkau simpan rapi, rapi sekali hingga kadang engaku lupa dimana engaku menyimpannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumhmu, kadang kala aku dijadikan maskawin agar engkau dianggap bertaqwa atau kadangkala kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan, kini aku lebih banyak tersingkir dibiarkan dalam kesendirian, kesepian diatas lemari , diatas laci, aku kau pendamkan..

Dulu pagi-pagi sekali , surat-surat yang ada padaku engkau baca beberapa halaman, sore harinya aku engkau baca beramai-ramai bersama teman-temanmu di surau. Sekarang pagi sambil minum kopi, engkau baca Koran pagi atau nonton berita di TV, diwaktu senggang engkau sempatkan baca buku karangan manusia, sedangkan aku yang berisi ayat yang dating dari Allah yang Maha Perkasa engkau campakkan, engkau abaikan, dan engkau lupakan.

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa membaca pembuka suratku (BASMALAH), diperjalanan engkau lebih asyik menikmati music duniawi, tidak ada kaset yang berisi ayat Alaah yang ada padaku. Dilaci mobilmu sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju kestudio favoritmu, ku tahu kalau itu bukan stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayat-ayatku. Dimeja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum mulai kerja, dikomputermupun kau putar music favoritmu, jarang sekali kau putar ayat-ayatku melantun.E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan engkau terlalu sibuk untuk urusan duniawimu.

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah berubah dan melupakan aku, bila malam tiba engkau tahan nongkromg didepan TV, menonton pertandingan Liga Italia, music atau film dan sinetron lainnya. Didepan computer engkau betah duduk hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.

Waktupun cepat berlalu, aku semakin kusam didalam lemari mengumpul debu dilapisi abu, dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya bulan Ramadlan engkau membacaku kembali itupun hanya beberapa lembar dariku dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu, engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, dan Radio dapat memberimu pertolongan? Bila engkau didalam kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-NYA. Hanya dengan aya-ayat Allah yang ada padaku emgkau dapat selamat melaluinya. Sekarang engkau begitu enteng membuat waktumu setiap saat berlalu, kuranglah jatah umurmu.

Dan akhirnya kubur senantiasa menunggumu, engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu, apabila Malaikat Maut mengetuk pintu rumahmu. Bila nanti aku baca dan engkua hayati, dikuburmu nanti aku akan datang sebagai pemuda tampan nan gagah yang akan mmbantu engkau membela diri. Bukan Koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat, tetapi akulah Al-Qur’an kitab sucimu yang senantiasa setia menemanimu dan melindungimu.

Peganglah aku lagi….!!!!, bacalah kembali aku setiap hari karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci yang berasal dari Allah, Tuhan yang Maha Mengetahui yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Muhammad Rasulullah SAW.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu, jangan lupa benda kaset yang terdapat ayat-ayatku dalam laci mobilmu letakkan aku selalu didepan meja kerjamu agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.

Sentuhlah aku kembali …!!!!Baca dan pelajari aku lagi..!! setiap datangnya pagi dan sore hari , seperti dulu.. dulu sekali waktu engkau masih kecil, lugu dan polos, di surau kecil kampungmu yang damai, jangan kau biarkan aku sendiri dalam bisu dan sepi. Maha Benar Allah Yang Maha Perkasa Dan Lagi Maha Bijaksana