Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Penyalahgunaan TI Banyak Mengancam Moral Penerus Bangsa

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Sabtu, 14 Mei 2016
  • Dilihat 7 Kali
Bagikan ke

Ditulis oleh : Subhan Ibnu Sani. Mahasiswa STAIN Pamekasan/ PBA. JATIMAKTUAL, ESAI,- Pada zaman sekarang ini, yang sudah banyak hal-hal baru memasuki negara Indonesia, dan secara transaparansi pula telah mempengaruhi terhadap perubahan gaya hidup masyarakat. Hal ini dikarenakan berkembangnya tekhnologi hingga mengakibatkan semakin cepanyat pula informasi-informasi dari luar yang masuk hingga dapat secara langsung dinikmati oleh masyarakat Karena perkambangan tekhnologi informasi itulah banyak budaya dari luar yang secara gampangnya masuk dan mempengaruhi bangsa Indonesia, dengan gampangnya kita bisa menjelajah dunia dengan hanya membuka internet dan media elektronik lainnya. Sehingga mengakibatkan banyak orang yang kecanduan terhadap penggunaan tekhnologi yang semakin canggih. Pada hakikatnya perkembangan tekhnologi informasi di satu sisi dapat member dampak postif, terutama dalam bidang pendidikan. Dengan tekhnolgi informasi kita mampu menjelajah dan mengetahui perkembangan apa saja yang terjadi di luar kehidupan kita, dan menjadikannya sebagi tolak ukur atas kualitas pendidikan yang kita jalani sendiri. Namun selain memilki dampak positif tehknologi informasi dan komunikasi juga memilki banyak sekali dampak negative, salah satunya adalah terjadinya suatu perusakan dan penghancuran terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang sangat dijunjung sekali di Indonesia. Hal itu tercermin dalam moral bangsa idonesia dari waktu ke waktu mengalami keterpurukan. Membahas tentang moral anak bangsa sekarang ini memanglah tidak akan ada habis-habisnya. sebab jika kita lihat terhadap bangsa kita saat ini sudah banyak sekali yang mengalami metamorfosa secara cepat seiring dengan perkembang zaman yang terjadi. Mereka sudah tidak mau lagi memikrkan nasib Negara dan bangsa untuk selanjutnya, yang mereka fikirkan hanya paham hedonesme yang dilakukan secara berlebih-lebihan, mengikuti hawa nafsu dan tidak lagi mengindahkan nilai-nilai dan norma yang telah tersirat dalam hukum agama dan Negara. Banyak sekali perubahan yang terjadi setelah semakin marak dan canggihnya tekhnologi informasi di Indonesia, salah satu akibat dari penglobalisasian tersebut adalah semakin tingginya tingkat kriminalitas yang dilakukan oleh penerus bangsa sendiri, mereka telah dengan secara sadar mencoreng nama baik yang telah dibangun susah payah oleh para pendahulu kita. Jika sudah seperti itu realitanya maka tidak perlu ditanyakan kembali akan halau kemana arah Negara kita jika pemuda penerus bangsa saja sudah tidak mau menjaga kehormatan dan nama baik tanah airnya. Dalam tulisan ini penulis akan memberikan dua contoh bentuk kriminalitas yang menurut analisa penulis adalah dampak dari adanya tekhnologi informasi yang semakin canggih dan tidak mampunya untuk memberikan respon yang tepat dalam mengikuti perkembangan IPTEK. Kasus yang pertama datang dari wilayah dalam Indonesia sendiri yakni tepatnya di Bogor jawa barat, seorang laki-laki dewasa yang telah tega melakukan penyimpangan seksual terhadap balita yang masih berumur dua tahun. Hal ini banyak mengundang kritik dan kecaman dari banyak orang, sebab sudah lumrah adanya jika korban penyimpangan seksual seorang gadis yang sudah berumur matang ataupun masih ABG. Dan merupakan hal yang sangat aneh jika korbannya adalah seorang balita yang mana untuk alat-alat dan organ-organnya saja masih belum bekerja dan berkembang secara sempurna. Perbuatan itu hanya mampu dilakukan oleh orang yang sudah kehilangan hati nurani dan akal sehat dalam dirinya. Kemudian untuk kasus kedua adalah kasus penyimpangan seksual yang terjadi di Surabaya, perbuatan keji ini dilakukan oleh 8 orang sedangkan korbannya adalah temannya sendiri yang masih berusia 12 tahun, dan sangat disayangkan sekali karena pelaku penyimpangan seksual tersebut masih anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar dan menengah, setelah ditanyakan apa motif pelaku melakukan perbuatan tersebut karena mereka sering menonton dan mengunjungi situs-situs porno. Setelah pemaparan diatas, dapat kita simpulkan bahwasannya remaja penerus bangsa di Indonesia sekarang ini sudah sangat miskin moral, hal ini tidak lain dan tidak bukan karena adanya tekhnologi informasi yang disalah gunakan, tanpa pengawasan ketat dari orang tua dan pendidikan yang baik anak-anak tersebut tidak mampu lagi mengendalikan diri dan dengan beraninya telah menjatuhkan kehormatan bangsa atau dapat penulis qiaskan terhadap seorang anak kandung yang melumuri ibu kandungya dengan kotorannya sendiri. Sebagai koreksi atas permasalahan tersebut, penulis dapat menyarankan kepada semua orang tua harus lebih berhati-hati dan mewaspadai terhadap jenis pergaulan apa yang sedang masuk dalam kehidupan anaknya, kemudian membatasi terhadap penggunaan tekhnologi informasi yakni dengan hanya memperbolehkan mengakses hal-hal yang berbau pendidikan saja, dan selanjutnya orang tua maupun guru harus mampu memberikan didikan yang tepat, yakni tidak hanya mementingkan kualitas secara intelektual saja, tetapi juga menitikberatkan terhadap pembentukan maupun pembenahan moral,karena hanya didikan yang baik yang akan mencetak jiwa anak didik dengan baik pula, seperti salah satu perkataan orang china yang dikutip oleh penulis “apabila anda membuat rencana satu tahun, tanamlah padi, apabila anda ,membuat rencana untuk sepuluh tahun maka tanamlah pohon, dan apabila anda membuat rencana seumur hidup maka didiklah orang-orang.”.