Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Santri Juga Bisa Berprestasi

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Selasa, 31 Mei 2016
  • Dilihat 5 Kali
Bagikan ke

 Oleh: Hariyanto

Jika berbicara tentang santri mungkin yang ada di benak orang-orang. Seorang santri itu hanyalah seseorang yang bisa mengaji, memakai kopiah, memakai sarung, dan yang paling menjadi bahan perbincangan seorang santri itu kebanyakan dari mereka ketinggalan zaman dan katrok.

Namun anggapan-anggapan seperti itu seharusnya kita buang jauh-jauh, karena kita sebagai seorang santri kita harus bangga dengan jati diri kita sebagai pemuda dan pemudi yang akan meneruskan perjuangan-perjuangan pendahulu kita.

Lagi pula kita sebagai santri seharusnya amat bangga, karena ada diantara para kiai-kiai pesantren yang berkarakter dan memiliki integritas selalu melahirkan santri-santri unggul. Hal itu terbukti Sejak era Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, ada kebanggaan tersendiri yang dirasakan santri saat itu. Banyak para santri yang berprestasi dalam dekade tersebut.

Alumni-alumni pesantren pun kini sudah tidak diragukan lagi. Dan inilah bukti salah satu santri yang pernah berprestasi di eranya masing-masing. Jadi, tidak usah minder menjadi santri. Justru kita harus selalu bangga dan menjunjung tinggi martabat almamater kita sebagai seorang santri. o Mahfud MD

Mahfud MD beliau lahir di Omben Sampang Madura, Beliau pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Al-Mardhiyah, Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura. Beliau Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, pernah menjabat Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid. o Mohammad Nuh

Mohammad Nuh beliau lahir di Surabaya, Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Selain itu, beliau pernah menjabat Menteri Komunikasi dan Informasi (2003-2006). Konon katanya, beliau adalah salah seorang putra pemilik pondok pesantren yang terletak di Gunung anyar Surabaya.

Sehingga, tidak jarang media juga mengimbuhi gelar K.H. (kiai haji) padanya. Selain itu, pria kelahiran Gununganyar ini, juga Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya. o Alwi Shihab

Pria yang memiliki nama lengkap Alwi Abdurrahman Shihab ini lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada Senin, 19 Agustus 1946. Beliau adalah mantan Menteri Luar Negeri di era Presiden Abdurrahman Wahid ini, Beliau pernah nyantri di Pondok Pesantren Darul Hadits, Malang, Jawa Timur. o Nur Mahmudi Ismail

Nur Mahmudi Ismail lahir di kediri, Beliau pernah nyantri di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Islah, Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur ini, pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia di era Presiden Abdurrahman Wahid. o Imam Nahrawi

Imam Nahrawi lahir di Bangkalan, Beliau merupakan alumni Jurusan Pendiddikan Bahasa Arab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya (1998). Dan resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Senin (27/10/14).

Jadi kesimpulannya, dari Keempat sosok yang saya sebutkan di atas sebenarnya telah menguatkan kata-kata yang saya paparkan di awal tulisan, bahwa saat ini peran santri tidak melulu di masjid, madrasah, dan Kantor Urusan Agama.

Sudah banyak santri yang keluar dari pesantren masing-masing dan ikut andil untuk kemakmuran masyarakat. Kalau dulu para santri berjihad mengusir penjajah, kini sudah saatnya santri ikut serta berjihad mengusir kemiskinan dan kebodohan dari bangsa ini.