PENCULIKAN ANAK MENJADI ANCAMAN BAGI ORANG TUA
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Jumat, 19 Mei 2017
- Dilihat 41 Kali
Oleh: Ismail Mahasiswa PBA STAIN Pamekasan
Beberapa tahun yang lalu kejadian penculikan anak hanya sebatas isu, tetapi tahun ini muncul lagi kabar itu. Sehingga orang tua sangat resah, karena bukan hanya sekedar isu-isu lewat melainkan sudah menjadi perbicangan publik yang menyebabkan keresahan warga terutama orang tua. Dengan hal ini orang tua sangat berhati-hati terhadap anaknya yang lagi sekolah maupun yang lagi bermain disekitar rumahnya, penjagaan anak sangat ketat, sehingga aktivatas mereka dikurangi demi mengawasi dan menjaga buah hati mereka.
Kejadian ini sangat mengancam batin orang tua, sehingga anaknya selalu diawasi setiap saat,dan selalu dipantau, dimanapun dia berada karena anak merupakan buah hati yang paling berharga di mata orang tua. Dengan hal ini sebenarnya para orang tua jangan terlalu kawatir berlebihan karena kejadian penculikan anak tidak terjadi disemua Desa yang penting orang tua menghimbau terhadap anak-anaknya untuk berhati-hati disaat mereka bermain maupun disaat mereka sekolah. Karena pada kenyataanya pelaku penculikaan anak menggunakan berbagai macam cara, untuk mendapatkan korban, jadi anak-anak diusahakan diberi himbawan oleh orang tua.
Kabar terjadinya penculikan anak sangat meraja lela, baik di media maupun kabar dari mulut kemulut. Sehingga hati orang tua tidak tenang, apalagi orang tua yang ada di pedesaan, yang pisikologisnya sangat berbeda dengan orang tua perkotaan, sehingga marasa sangat ketakutan, dan menajadi tekanan batin bagi orang tua dengan adanya kejadian penculikan anak, namun kalau masyarakat perkotaan tidak begitu tertekkan batin, karena psikologisnya sudah berbaur dengan pendidikan dan juga mentalnya sudah terlatih mulai sejak kecil, sehingga rasa takutnya itu tidak begitu terancam oleh kejadian penculikan anak.
Orang orang tua merasa bingung atas kejadian penculikan anak, karena yang menjadi incaran pertama adalah anak kecil, yang tidak punya salah dan dosa. Dan anak-anak itu merupakan penerus bangsa, yang harus dijaga atas keselamatanya, namun kehidupan sekarang ini sangat di hantui oleh harta. sehingga, orang-orang nekat dalam melakukan apapun, yang penting dapat uang, dan memenuhi nafsunya sendiri, tidak pernah memikirkan resahnya orang lain. Padahal ini sangat membahayakan dirinya sendiri, bisa jadi kalau kelihatan oleh warga pasti digrebek oleh warga setempat.
Begitu juga Anak-Anak merasa ketakutan dengan kejadian seperti ini, sehingga anak-anak tidak merasa bebas dengan adanya kabar penculikan ini, apalagi Anak-Anak pedesaan yang psikologisnya juga lemah, bahkan orang tua menakut-nakuti mereka dengan adanya penculikan anak, sehingga mental anak juga sangat terganggu sekali, dan aktivitas belajarnya tidak maksimal seperti yang dulu lagi, perasaan takut selalu menghantui mereka terus menerus dalam kehidupan sehari-harinya.
Namun sebenarnya kajadian penculikan anak, kebanyakan hanya sekedar kabar-kabar yang tidak falid, karena pada setiap kejadian yang di terima oleh masyarakat itu tidak jelas, dan bukti-buktinya banyak dimanipulasi oleh orang – orang yang menyebarkan berita penculikan anak tersebut, dan hal ini akan menjadi semakin takut bagi orang tua. Jadi untuk menghadapi hal seperti ini bagi orang tua jangan terlalu takut, karena hal itu tidak semuanya benar, walaupun kabar penculikan anak sudah merajalela di kalangan kita.