Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Tuhan Takkan Biarkan Kau Menangis

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Selasa, 30 Mei 2017
  • Dilihat 22 Kali
Bagikan ke

Pada hakikatnya Allah Subhanahu wa Taala menciptakan manusia sebagai ciptaan terbaik dibandingkan mahluk ciptaan lainnya. Namun tidak dipungkiri manusia juga merupakan mahluk lemah, labil dan memiliki kekurangan sekaligus kelebihan yang menjadikannya lebih sempurna. Bahkan tidak jarang manusia juga cenderung berfikir jika Sang Pencipta tidak lagi menyayanginya, padahal secara garis besar cobaan yang diberikan oleh Allah merupakan upaya untuk menaikkan derajat. Terlebih cobaan tersebut jelas sudah disesuaikan dengan kadar dan kemampuan masing-masing. Hal itu disampaikan oleh salah satu mahasiswa STAIN Pamekasan Alvinatul Munawwaroh, Senin (29/5/2017). Pada dasarnya cobaan menandakan ketidak sempurnaan mahluk sekalipun diciptakan dengan katagori terbaik. Namun Tuhan hanya ingin melihat seberapa mampu kah sang mahluk menjalankan ujian yang diberikan oleh-Nya. Di masa lalu, Allah SWT pernah menguji kesabaran sang mahluk melalui Nabi Ayyub Alaihi al-Salam yang mendapatkan ujian besar dengan raga yang hampir habis dimakan ulat. Ia pun ditinggalkan kaumnya, hanya istri tercinta Sayyidah Rahmah yang setia menemani. Bahkan harta yang dimilikinya juga habis, tapi ia justru semakin bertaqwa kepada sang Pencipta. "Sebanarnya masih banyak mereka (manusia) yang lemah dan lebih tersiksa dari kehidupan seorang Nabi Ayyub dalam menjalani kehidupan ini, tapi sebenarnya Allah justru memberikan nikmat yang luar biasa dalam bentuk lain. Seperti yang disebutkan dalam al-Quran Surat al-Rahman Ayat 13: Maka nikmat yang manakah yang kamu dustakan," kata mahasiswa prodi Bahasa Arab itu. Berusaha dan mencoba bangkit dari keterpurukan sekaligus menghadapi dengan senyum, hal itu menandakan jika seorang hamba masih disayangi oleh Sang Pencipta. "Allah tidak ingin kita cepat menyerah dan pasrah dengan keadaan, sebaliknya ujian itu merupakan cobaan yang harus dilalui dengan penuh sabar dan keikhlasan," ungkapnya. "Allah tidak akan memberikan cobaan atau ujian melampaui batas kemampuan dan keteguhan mahluk-Nya. Terlebih hal itu sebagai cobaan yang harus dilalui sebagai upaya agar Tuhan bisa mengetahui batas kesabaran seorang hamba," imbuhnya. Tidak hanya itu, terkadang dibalik cobaan yang diberikan kepada mahluk. Tuhan juga memberikan kenikmatan yang tidak kalah penting seperti yang tertuang dalam QS At-Thalaq Ayat 3. "Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi, barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka dia akan mencukupi segala kebutuhannya," kutipnya. "Percayalah, karunia dan janji Allah kepada orang-orang yang bertaqwa. Allah Maha Pengasih dan Penyayang pada setiap makhluk-Nya. Dan Allah telah menentukan kadarnya masing-masing akan setiap makhluk ciptaan-Nya, seperti halnya rezeki, maut, usia, dan lainnya telah Allah berikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh-Nya," jelasnya. Dari itu, sebagai manusia yang notabene mahluk terbaik seharusnya berusaha agar lebih baik dan mendekatkan diri pada-Nya. "Alangkah baik pula bagi kita agar tidak melupakan akan kekuasaan-Nya yang tidak ada satupun dzat yang menandinginya, karena Allah-lah satu-satunya pencipta yang tidak ada tandingannya," sambung Alvinatul Munawwaroh. "Dan hendaklah kita sebagai makhluk bersyukur dan selalu memanjatkan doa terbaik pada-Nya sebagai sang Pencipta, karena kalau bukan karena kemurahan dan anugerahnya, kita bukanlah apa-apa. Seharusnya kita mensyukuri akan setiap rezeki dan cobaan (ujian) yang kita miliki atau dapatkan dari-Nya," tegasnya. Manusia haruslah terus berdoa, usaha, ikhtiar dan tawakal pada-Nya, karena Allah tidak akan pernah membiarkan makhluk-Nya yang beriman mendapatkan ujian atau cobaan melebihi batas kemampuannya. "Bagaimanapun ujian tersebut sebagai suatu keniscayaan agar seorang hamba selalu bersyukur," pungkasnya.