HIKMAH YANG TERSEMBUNYI DALAM CINTA
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Jumat, 2 Juni 2017
- Dilihat 79 Kali
Oleh : Khoirul Anam Cinta adalah anugerah yang sangat besar yang di berikan Tuhan kepada manusia. Dalam ikataan perkawinan yang sah secara agama, tentu yang diharapkan adalah terwujudnya keluarga yang sakinah, mawaddah,warahmah, yakni keluarga yang tenang (bahagia) dan saling mencintai. Memang, di dalam surga, keinginan apapun tercapai. Mau makan dan minum nikmat-nikmat tinggal pesan. Mau tiduran di ranjang super empuk langsung tersedia. Mau duduk-duduk sambil mengisap cerurtu dari emas, gampang terkabul. Mau melihat pemandangan yang seribu kali lipat lebih indah dari mana pun ada. Pokoknya, serba kelezatan dan kenikmatan selalu siap menemani. Namun Adam tetap saja ada yang kurang disana. karena Adam seorang diri, maka perasaannya pun seperti ada yang kurang. Jiwanya seperti kering dan gersang. Inilah fitnah manusia, yakni punya sifat kesepian. Kesepian dan kesendirian Adam itu, ibarat seperti apa kata pepatah, ”makan pun tidak enak tidur pun tidak nyenyak.” Tapi, apa mau dikata, ia tak punya teman untuk berbagi rasa, tak punya sahabat untuk menghiburnya, dan takpunya kekaasih yang bisa menenangkan dan menentramkan hatinya. Wahab bin Munabbih mengatakan: bahwa kesendirian Adam di surga benar-benar menyita perhatiannya. Sampai-sampai terbawa dalam tidurnya. Adam bermimpi mendengarkan Allah Swt. berfirman kepadanya, “ pernahkah engkau melihat di antara ciptaan-Ku sesuatu yang menyerupaimu?” lalu, adam menjawab, “ ya tuhanku, engkau telah merahmatiku, dan memuliakan aku di antara ciptan Mu dan aku belum pernah melihat sesuatu yang menyerupaiku.” Mimpi yang di alami Adam tentu merupakan mimpi yang benar, ketika Adam dalam keadaan tertidur, maka Allah memperlihatkan seorang perempuan kepadanya melalui mimpi. Siapakah dia, perempuan cantik dan lembut yang dilihat dalam mimpinya? Adam bertanya-tanya, sungguh ia merasa penasaran terhadap apa yang ia mimpikan. Bagaimana perasaan seorang laki-laki ddewassa yang belum pernah melihat penampilan seorang perempuan pun dalam hidupnya, lalu tiba-tiba muncul dihadapannya seorang perempuan yang tak pernah ia bayangkan sdedikit pun mengenai sosok, bentuk, dan sifatnya. Hatinya yang gundah selma ini seolah-olah menjadi sirna setelah kemunculan sosok perempuan cantik berkulit putih dan mulus. Demikianlah, bahwa tatkala Adam tertidur di surga, maka Allah Swt. menciptakan perempuan sebagai istrinya. Dia-lah Hawa, yang siap mendampinginya, baik suka maupun duka. Allah Maha mengetahui, sehingga Ia ciptakan Hawa untuk Adam dalam mengarungi kehidupan kelak di dunia sebagai khalifah. Kemunculan atau kehadiran sosok Hawa, sebagaimana yang sering di dengar, berasl dari salah satu dari tulang rusuk adam yang hilang. Tetapi yang jelas adalah, bahwa Hawa merupakan golongan manusia yang sengaja di ciptakan oleh Allah Swt. untuk dijadikan pendanping Adam. Begitulah, cinta Adam dan Hawa benar-benar menjadi “simbol cinta” umat manusia keselururuhan. Ada beberapa hikmah yang tersembunyi dari terciptanya cinta- yakni, setelah munculnya sosok Hawa di sisi Adam- yang menghadirkan wujud hubungan yang tulus, nyata, murni dan sejati dalam ikatan mahligai rumah tangga yang sah. Pertama, hubungan penciptaan Adam da Hawa dengan Allah adalaah hubungan cinta antara sang pencipta dengan hamba-Nya. Kedua, hubungan Adam dan Hawa adalah hubungan antara lelaki dan wanita (permpuan). Ketiga, hubungan Adam dengan putra-putrinya adalah hubungan cinta antara ayah dan anak-anaknya. Keempat, hubungan Adam dengan pepohonan adalah hubungan cinta antara manusia dengan alam semesta.