Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Langkah Lagi Islam Hancur

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Minggu, 11 Juni 2017
  • Dilihat 80 Kali
Bagikan ke

Ditulis oleh: Faizatud Diniyah Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Pamekasan Nabi Muhammad SAW, adalah manusia biasa tapi beliau beda dengan manusia biasa. Beliau adalah sumber surga. Keimanan, ketaqwaan, kesabaran dan keberaniannya tidak satupun manusia yang bisa menandinginya ataupun menyeratakannya. Ambisius Beliau dalam menciptakan agama islam tidaklah mudah. Beliau melewati rintangan dan hambatan yang sangat dahsyat namun tidak sedikitpun beliau gentar. Musuh-musuh yang selalu merongrong untuk menggagalkan visi misi Nabi Membuat nabi dan para sahabatnya semakin berkobar dalam menyebarkan agama islam. Para sahabat rela mengorbankan harta bahkan nyawa. Mereka adalah orang-orang yang gigih keimanan dan ketaqwaannya dalam problema islam. Sehingga mereka tidak mempunyai rasa takut kecuali pada Allah meskipun mereka tahu bahwa musuh-musuhnya mempunyai nuklir, rudal, bom atom dan senjata-senjata lainnya yang dapat menghancurkan dunia. Tapi, mereka mempunyai senjata yang lebih luar biasa yaitu "sabar", berani mati dan berpuasa. Disamping itu mereka yakin bahwa Allah selalu memberikan pertolongan. Mereka sangat senang bila diundang untuk berperang karena mereka ingin mati dalam menegakkan agama islam, dengan tekad dan keberanian yang ikhlas akhirnya islam tersebar diseluruh dunia. Musuh-musuh yang pernah ditaklukkan akhirnya sadar bahwa orang-orang islam tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Kekalahan yang pernah dialaminya membuat mereka dendam dan selalu ingin berusaha untuk menghancurkan Agama Islam. Sesuai dengan Firman Allah: ولن ترض عنك اليهد ولن النصر حتى تتبع ملتهم(البقرة ۱۲) Artinya : "Tidak sekali-kali ridho orang yahudi dan nasrani hingga kamu mengikuti cuaca hidup mereka. Karena islam tidak dapat dilawan dengan kekerasan. (QS. Al-Baqarah: 12) Berbagai macam upaya dilakukan agar islam bercerai berai satu sama lainnya. Islam dihancurkan melalui kelicikan, mencari cara agar keimanan dan ketaqwaan orang islam jadi hilang.Mereka menyerang islam tidak lagi dengan pacam of power melainkan dengan moral. Dan perempuan-perempuan non islam yang menunjukkan bagian-bagian tubuhnya dan pergaulan tidak terbatas. Dengan senjata itu, banyak sekali kaum wanita dan kaum lelaki islam yang meniru penampilan mereka sehingga akhirnya islam jadi elastic. "wanita lebih bahaya dari ular berbisa " Sementara itu, setelah melewati berkali-kali berperang kemudian diantara sahabat itu bertanya, Ya Rasulallah, apakah nanti akan ada peperangan yang lebih bahaya dan lebih ganas dari pada peperangan yang kita lewati ? Rasulullah menjawab "hampir tiba masa kamu akan dikeroyok oleh musuh-musuhmu sebagaimana musuhmu menghadapi hidangan di meja makan" sahabat bertanya lagi, Ya Rasulullah, apakah karna jumlah orang islam sedikit ? Rasul menjawab "tidak, bahkan orang islam lebih banyak. Tetapi mereka-mereka itu bagaikan buih-buih dipermukaan air sewaktu musim banjir, dan Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kamu dan sebaliknya dimasukkan kedalam hati kamu penyakit AL-WAHAN" seorang sahabat bertanya lagi, wahai Rasulullah, apakah Al-Wahan itu? Rasulullah menjawab, "al-wahan itu adalah cinta dunia dan takut mati" Sangat kentara sekarang bahwa penyakit itu telah datang. Realitanya ketika peristiwa yang ada di Kalimantan, Irak, dan Palestina. Kita sama-sama tahu bagaimana kejamnya perbuatan orang-orang non islam. Saudara-saudara kita dibakar, dicabik, diperkosa. Mereka hancurkan persaudaraan, mereka gundahkan ketaqwaan, mereka paksa saudara kita memakan barang haram. Dimana orang islam lainnya ? dimana Ulama, Polisi, TNI Islam yang ada didunia, kenapa hanya menonton saja? kenapa mereka tega saat saudaranya sekarat minta pertolongan? Demi harta dan jabatan mereka rela saudaranya dijadikan korban. Kiai sekarang sudah senang berpolitik, demi pangkat, mereka berani melontarkan Ayat-Ayat suci Al-Quran. Demi pangkat, mereka rela menjelekkan sesama islam. Demi pangkat, mereka lupa antara teman dan lawan. Orang-orang yang berpangkat mereka halalkan segala cara untuk meraih kesuksesan meskipun itu cara haram, orang-orang kantoran hanya duduk diam mengintip bagai singa kelaparan. Mereka itu bukan orang-orang bodoh, bukan orang-orang miskin. Tapi tidak akan bergetar hati mereka untuk memberikan empati kepada saudara sesama muslim, karena dihati mereka sudah digrumuti penyakit AL-WANAH. Sekarang kita berperang bukan hanya dengan rudal atau pedang tapi kita berperang dengan moral. Coba kita sadari, orang-orang yang dijadikan tontonan, hiburan, sponsor dan senetron di TV kebanyakan orang islam. Orang islam banyak bertelanjang iman di depan masa. Kiai dijadikan pembasmi siluman dalam adegan. Tiap hari tiap malam kita menonton film tapi sayang kita tidak sadar bahwa kita sedang dipermainkan, dihina oleh non islam, karena dibalik semua itu adalah ide-ide orang Yahudi dan Nasrani sekaligus mereka mendapat dukungan dari dalam islam sendiri yang rela menjual islam dan iman hanya demi uang. والله اعلم. (Faizah D)