PENYEBAB MINIMNYA MINAT MAHASISWA STAIN MASUK KE PRODI BAHASA ARAB
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Sabtu, 10 Juni 2017
- Dilihat 54 Kali
Oleh: Agus Salim Mahasiswa PBA STAIN Pamekasan Mayoritas mahasiswa baru (maba) enggan untuk masuk ke prodi bahasa arab karena mereka sebelum masuk ke prodi bahasa arab, mereka sudah beranggapan bahwa jika masuk ke prodi bahasa arab akan mengalami kesulitan, dan mereka juga beramsumsi bahwa semua mahasiswa yang masuk ke prodi bahasa arab itu adalah alumni pondok pesantren, akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu, yang masuk ke prodi bahasa arab itu bukan cuma alumni pondok pesatren saja melainkan ada yang lulusan SMA dan MAN, karena sudah beranggapan sepereti itu maka biasanya mereka tersebut kurang minat masuk ke prodi bahasa arab, dan mereka biasanya lebih memilih prodi yang lain.,Maka dari itu mereka tidak berminat masuk ke prodi bahasa arab karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa tidak minat masuk ke prodi bahasa arab Pertama: tidak bisa membaca teks berbahasa Arab Kebanyakan mahasiswa kesulitan dalam membaca teks Arab baik yang alumni pesantren maupun alumni SMA dan MAN karena biasanya kalau mengambil prodi bahasa arab kitab yang di gunakan itu menggunakan kitab yang tidak ada syakalnya, jadi mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam membaca teks Arab, apa lagi tidak semua mahasiswa yang mengambil prodi bahasa Arab itu lulusan Pesantren, meskipun ada yang lulusan Pesantren. Cuma sedikit yang bisa membaca teks Arab dengan baik dan benar. Karena tidak semua lulusan yang dari pesantren itu bisa membaca teks arab dengan baik dan benar, akan tetapi ada juga yang alumni pesantren tapi tidak bisa membaca teks Arab meskipun tidak separah dengan mahasiswa yang bukan lulusan pesantren. Kedua: malas untuk menghafal mufrodat malas untuk menghafal mufrodat adalah kendala yang sangat menonjol bagi kita semua, dan jikalau seseorang ingin berbicara bahasa arab dengan fasih tapi mufrodatnya itu minim, maka ia akan merasa kesulitan dalam berbicara bahasa arab. Maka dari itu, supaya kita tidak kesulitan dalam berbicara dan memahami bahasa arab kita harus memperbanyak menghafal mufrodat sebanyak- banyaknya yang tujuannya tidak ada lain hanya untuk memperlancar kita atau fasih dalam mengucapkan dan memahami teks arab dengan baik dan benar. Ketiga: Sulitnya menerjemah ke dalam bahasa Indonesia kebanyankan mahasiswa itu sulit untuk menerjemahkan teks arab ke dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar, oleh sebab itu mahasiswa yang ingin masuk kejurusan bahasa arab sebaiknya menghafal mufrodat sebanyak-banyaknya , dan harus bisa memahami ilmu nahwu, sharraf dan tarakibnya, dan sebab itulah biasanya mahasiswa yang dulunya berminat masuk ke prodi bahasa arab ketika sudah mendengar anggapan/isu-isu yang ada di kampus mengenai prodi bahasa arab maka mereka biasanya memilih prodi yang lain. Karena mereka biasanya beranggapan kalau mereka masuk ke prodi bahasa arab akan mengalami banyak kesulitan yang akan di hadapinya baik dari segi mufrodat,nahwu,sharraf, maupun tarkibnya. Setelah kita melihat beberapa faktor di atas dapat disimpulkan bahwasanya mayoritas mahasiswa stain itu sudah pesimis, terbukti mereka sudah menyerah sebelum bertanding, mereka sudah beranggapan kalau masuk ke prodi bahasa arab mereka akan mengalami kesulitan, akan tetapi yang sebenarrnya tidak seperti itu, karena faktanya saya sebagai mahasiswa stain prodi bahasa arab bisa menempuh mata kuliah yang ada dengan baik.maka dari itu saran penulis adalah sebagai mahasiswa stain sebaiknya jangan melihat bahasa arab dari luarnya saja akan tetapi coba masuk ke dunianya agar kalian bisa mengetahui fakta yang sebenarnya.