Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

PANDANGAN MASYARAKAT DESA TERHADAP BAHASA ARAB

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Selasa, 22 Mei 2018
  • Dilihat 25 Kali
Bagikan ke

Oleh : Sullamah Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Madura

Bahasa arab merupakan bahasa yang sangat penting karena selain digunakan oleh orang arab untuk berkomunikasi, bahasa arb juga merupakan bahasa agama Islam, bahasa al-Quran dan penduduk surga yang juga menggunakan bahasa arab. Sedangkan masyarakat desa yang sulit disentuh oleh alat-alat elektronik atau yang sering disebut dengan ketinggalan zaman tidak mengetahui apa bahasa arab itu secara detail dan yang hanya mereka ketahui bahwa bahasa arab merupakan bahasa al-Quran karena al-Quran diturunkan oleh Allah dengan menggunakan berbahasa arab dan juga diturunkan dinegara arab.

Mayarakat yang derada di desa menganggap bahawa bahasa arab adalah bahasanya umat Islam, artinya segala sesuatu yang berbahasa arab selalu didentikkan dengan Islam. Padahal belum tentu segala sesuatu yang berbahasa Arab selalu berkaitan dengan Islam karena pada dasarnya bahasa arab itu tidak hany dimiliki oleh umat Islam orang Islampun juga bisa menggunakan bahasa arab.

Hanya saja bahasa arab itu merupakan bahsa yang dipilih oleh Allah sebagaimana yang terdapat dalam QS; Yusuf (12) yang berbunyi: إنا انزلنه قرءنا عربيا لعلكم تعقلون (12) “Sesungguhnya kami menurunkannya kepada al-Qur’an dengan berbahasa arab agar kamu memahaminya”.

Meskipun masyarakat desa sangat erat dengan Islam akan tetapi masyarakat desa tidak mengetahui karakteristik dari bahasa arab itu sendiri, karena sealin bahasa arab mempunyai kedudukan yang sangat tinggi yang sudah diketahui bahasa arab juga memiliki karakteristik mesikpun pada umumnya setiap bahasa juga memilki kemiripan dengan bahasa lainnya. Bahasa arab memiliki beberapa karakteristik yang cukup khas. Diantaranya sebagaimana dikemukakan oleh Fathi Ali Yunus dkk (1981: 17-19), yaitu:

(pertama) Bahasa Isytiqaqiyah yaitu proses morfologis, bahwa bahasa arab memungkinkan adanya pembentukan kata-kata baru dari sebuah akar kata.

(kedua) Struktur kalimatnya paling banyak, struktur kalimat yang terdiri atas dua kata atu lebih dalam bahasa arab disebut dengan tarakib atau mrakkab. Dari bentuk dasar terssebut, sebuah kalimat dalam bahasa arab masih dapat dikembangkan lagi menjadi banyak bentuk.

(ketiga) adanya fiil dengan wazan-wazannya, bahasa arab mengenal adanya wazan (timbangan), yang berfungsi semacam notasi pada sebuah lagu. Dengan wazan tersebut, sebuah kata kerja (fiil) dapat berubah artnya sesuai dengan wazan tersebut.

(keempat) struktur kalimatnya tidak membutuhkan to be, struktur kalimat terutama yang berbentuk kalimat berita dalam bahasa arab tidak memerlukan kata penguat atau yang dalam bahasa inggris disebut to be.

(kelima) cara membaca dan menulisnya dari kanan ke kiri, bahasa arab memiliki perbedaan cara penulisan dengan bahasa lainnya, bahasa arab ditulis dan di baca dari arah kanan ke kiri, hal ini secara umum bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku dalam kebanyakan bahasa yang ada di dunia.