Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

DOSEN KPI IAIN MADURA IKUTI CALL FOR PAPER DAN KONFERENSI NASIONAL ASKOPIS DI SALATIGA

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Selasa, 14 Agustus 2018
  • Dilihat 39 Kali
Bagikan ke

Dutasantri.com-Salatiga. Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menggelar acara Asosiasi Komunikasi Islam (ASKOPIS) dan Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) 2018. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu-Jumat (8-10/8/2018) dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti Dr. H. Zulkifli Hasan, SE., MM (Ketua MPR RI), Prof. Dr. Arsekal Salim, MA (Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI), Prof. Dr. Drs. Henri Subiakto, SH, MA (Staf Ahli Menkominfo RI dan Guru Besar Komunikasi UNAIR), Drs. Ma’ruf Cahyono, SH., M.H. (Sekretaris Jenderal MPR/DPD RI), Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd (Rektor IAIN Salatiga) dan Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si (Dewan Pertimbangan ASKOPIS dan Pengamat Komunikasi Politik). 

 

Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si (megang mik) dalam membedah bukunya Problematika Komunikasi Politik sekaligus acara Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) dan ASKOPIS, Rabu, 9 Agustus 2018

Kegiatan yang digelar Asosiasi Program Studi Komuniksi dan Penyiaran Islam (Askopis) dan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga ini mengangkat tema Komunikasi Islam dan Ketahanan Nasional dalam Perspektif Komunikasi, Keindonesiaan dan Keislaman. Menurut Ketua Umum Askopis Mohammad Zamroni tema ini dipilih sebagai respons atas kondisi bangsa saat ini. 

 

Ia mengungkapkan dalam ranah agama, ketahanan nasional terancam dengan maraknya mobilisasi simbol-simbol agama dalam media maupun gerakan-gerakan kelompok masyarakat yang menjurus pada radikalisasi. Sistem pendidikan nasional juga diwarnai dengan berbagai kasus kekerasan yang melibatkan oknum guru maupun anak didik. 

 

Dalam ranah politik, berbagai upaya dilakukan para politisi untuk meraih kekuasaan bahkan etika politik sudah tidak diindahkan. “Sistem sosial masyarakat kita mengalami dehumanisasi dalam segala faktor yang mengarah pada konflik sosial di masyarakat. Dalam sistem budaya bangsa ini pun sudah tercabik-cabik dengan masuknya budaya asing melalui teknologi komunikasi yang canggih hampir dipastikan telah menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat,” papar dia. 

 

Para Key Note Speaker dan Ketum ASKOPIS poto bersama setelah acara Seminar Nasional Komunikasi Islam
di IAIN Salatiga, Kamis, 9 Agustus 2018

Maka dari itu, perlu digalakkannya peran komunikasi penyiaran dalam literasi informasi kepada masyarakat, sehingga akan terjadi peningkatan kualitas dan minat khususnya generasi muda di Indonesia di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam. “Khususnya Islam sebagai agama yang rahmatan lil’alamin dapat terlibat aktif dalam membangun perdamaian dunia yang hakiki. Pokok ajaran Islam terbuka dan sangat dinamis dalam menanggapi perubahan zaman, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,” tegas Zamroni. 

 

Sementara itu, salah satu dosen komunikasi asal IAIN Madura, Moh. Zuhdi, M.I.Kom yang menjadi peserta Call For Paper mengungkapkan hasil penelitiannya tentang Moral Politik Elit Dalam Kontestasi Pilgub Jatim 2018 (Studi Kasus Komunikasi Elit Kiyai Melalui pesan Hate Speech Dalam Mengubah Preferensi Politik Pemilih). Metode penelitian yang dia gunakan adalah menggunakan deskriptif kualitatif, sehingga dapat mengungkap realitas yang sebenarnya.“Penelitian ini mengungkapkan adanya perilaku tidak etis yang dilakukan para elit kiyai, yang pada sisi tertentu kemudian ditambah dengan melakukan kerjasama dengan pihak elit masyarakat (kiyai). Elit kiyai dalam konteks sosiologis dipandang sebagai kelompok elit yang memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan opini masyarakat, tidak hanya sebagai elit kultural semata tetapi perannya pun sudah merambah pada wilayah structural.” ungkap Zuhdi. 

 

Moh. Zuhdi, M.I.Kom saat presentasi hasil penelitiannya dihadapan penguji di IAIN Salatiga, Kamis, 9 Agustus 2018

Untuk itu, lanjut dia, memahami komunikasi elit kiyai melalui pesan hate speech dalam mengubah preferensi politik pemilih ini terdapat pada konteks dalam menyajikan suatu pesan pada fatwa ulama tentang Fardu Ain. Walaupun isi pesan yang disampaikan itu berlaku secara keseluruhan bagi masyarakat pemilih jawa timur, namun dalam memahami isi pesan tersebut pihak komunikan memiliki cara yang berbeda, yang dalam hal ini adalah perilaku elit kiyai yang menjadi seorang komunikator dalam menyampaikan pesan. 

 

“Karena itu kehadiran elit kiyai dalam konstelasi politik pilkada disamping bisa memberikan ruang legimitasi public yang luas melalui pesan-pesan kulturalnya, ia juga dapat menggiring preferensi politik pemilih terutama pada masyarakat yang masih menganggap elit kiyai sebagai figur dominan dalam pengambilan keputusan.”terang Zuhdi. 

 

Kegiatan tersebut digelar di Laras Asri Hotel Salatiga dan Kampus 3 IAIN Salatiga. Selain konferensi dan seminar nasional, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini juga diisi dengan bazar buku, bedah buku ilmu komunikasi, workshop penulisan jurnal dan call for paper. Di hari terakhir seluruh peserta ASKOPIS KNKI diajak city tour di wilayah Salatiga dan sekitarnya.