Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Bungkus Muslimah : Antara Hijrah dan Fashion Kekinian

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Sabtu, 1 Juni 2019
  • Dilihat 26 Kali
Bagikan ke

Penulis : Sitti Latifah (Mahasiswi Semester VI Prodi Pendidikan Bahasa Arab) Kampus : IAIN Madura Jatimaktual.com,- Hijrah dan hijab, dua kata yang tak asing lagi untuk kita dengar. Dalam realita kehidupan seringkali hijab dikaitkan dengan hijrah. Namun pada dasarnya seorang muslim yang berhijab belum tentu benarnya jika mereka dikatakan seseorang yang berhijrah.

Mengapa demikian? Karna hijrah disini harus senantiasa kita maknai dengan benar. Secara bahasa hijrah berarti meninggalkan, meninggalkan segala hal yang bersifat negatif menuju suatu keadaan yang lebih baik dan tentunya bisa mendekatkan kita pada Allah swt. Perintah berhijrah pun sudah disebutkan dalam beberapa ayat Al-qur’an, antara lain : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrahlah di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs. Al-Baqarah 2:218). Semua perbuatan baik memang harus diawali dengan Niat.

Tak terkecuali dalam berhijrah, kita sebagai seorang muslim harus benar-benar niat memantapkan diri dalam hati untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik dan diridhoi oleh Allah swt. Seperti dalam Hadist Nabi Muhammad Saw.

عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : "إنما الأعمال بالنيات - وفي رواية : بالنية – وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها أو امرأة يتزوجها فهجرته إلى ما هاجر إليه".

Dari sahabat Umar bin Khattab ra berkata : “Aku mendengar Rasulullah Saw Bersabda, ‘Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan apa yang diniatkan. Barang siapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya Karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya sesuai kemana dia hijrah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Namun disisi lain, mayoritas dari kaum muslim yang berhijab. Mereka menganggap dirinya telah berhijrah dan sudah memenuhi tanggung jawabnya sebagai seseorang yang patuh terhadap ajaran agama islam. Dengan segala model fashion kekinian seperti menggunakan hijab gaul yang dililit dan dipadu padankan dengan pakaian yang sangat ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya bahkan banyak sekali dari mereka yang mengikat rambutnya begitu tinggi sehingga menyerupai punuk unta.

Dalam islam punuk unta ini dilarang, seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh muslim : “Ada golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, (1) suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surge dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian” (H.R Muslim No.2128). Padahal dalam Qs. Al-Ahzab : 59 Allah Swt memerintahkan kepada kita agar mengulurkan hijabnya hingga keseluruh tubuh bukan malah sebalik nya.

Dalam artian, hijab itu semacam baju kurung yang tidak ketat dan tidak memperlihatkan bentuk tubuh kita sehingga bisa menutup aurat kita dengan sempurna. Biasanya hijab seperti ini dikatakan dengan hijab syar’i. Mungkin kebanyakan muslimah saat ini belum mengetahui bagaimana aturan memakai hijab yang sesuai dengan syariat agama islam, atau malah mereka sudah tau tapi malah enggan melakukannya karena ingin mengikuti trend fashion kekinian.

Maka oleh karena itu, dapat disimpulkan disini bahwasanya seseorang yang berhijab belum tentu mereka seorang muslimah yang berhijrah, karena berhijrah itu butuh proses yang sangat lama bahkan banyak sekali cobaan dan gangguannya. Bisa dimulai dengan memperbaiki akhlak terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan memakai hijab atau bisa dimulai dengan memakai hijab terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan memperbaiki akhlak dan mencoba lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Semua itu dilakukan karna didasari dengan Niat yang sangat kuat dan percaya bahwasanya kuasa allah itu memang benar adanya.