Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Kepergian Ramadhan Yang Akan Menambah Duka

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Senin, 10 Juni 2019
  • Dilihat 45 Kali
Bagikan ke

Noer Cholifatul Jannah Mahasiswi IAIN Madura Prodi Pendidikan Bahasa Arab

Ramadhan adalah Bulan yang sangat mulia diantara seribu Bulan. Di dalamnya banyak sekali amalan-amalan yang jika kita melakukan akan berlipat-lipat pahalanya. Seperti dalam hadits; كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Ramadhan dimana Lantunan Suara Adzan mahgrib yang sangat dinanti sebab kebahagiaan tersendiri wujud keberhasilan menahan dahaga, lapar dan hawa nafsu. Berkumpulnya keluarga ketika adzan isya’ berkumandang seakan menandakan siapnya melakukan ibadah sholat isya’ yang setelahnya akan di lanjutkan dengan sholat tarawih, witr pun menutup sholat pada setiap malam. Berikut dilanjutkan gema tadarus yang dibacakan di penjuru musholla sekitar. Suguhan yang tidak habisnya masyarakat berikan menjadikan ladang untuk bersadaqah. Panggilan Imsak yang terdengar setiap malam agar masyarakat bangun dan bergegas untuk sahur.

Namun, sebentar lagi moment seperti ini akan usai. Kebiasaan 30 hari akan terhenti. Seakan baru kemarin setiap manusia melantunkan doa agar sampai pada bulan ramadhan. Dengan membual kepada RabbNya agar memberikan kesempatan bisa bertemu dengan bulan yang penuh rahmat ini. padahal belum sempurnalah ibadah yang dikerjakan hingga saat ini, belum tentu juga tahun depan dapat bertemu lagi. Ramadhan akan segera berlalu, nampaknya shaf masjid mulai sepi namun, pusat perbelanjaan yang semakin ramai. Setiap orang mulai sibuk mempersiapkan baju untuk lebaran dan mulai meninggalkan kebaikan.

Ramadhan akan berlalu, namun ibadah yang masih biasa-biasa saja. Tilawah, sodaqah, dan sholat rawatib yang masih tetap saja tiada peningkatan. Harapan beramal agar bisa maksimal namun, ia telah mendahului pergi sebelum benar-benar optimal. Ramadhan akan berlalu, seiring shaf masjid yang mulai menghilang masyarakatnya, pun tadarus setiap malam yang mulai terhitung kuantitasnya.

Banyak sekali orang-orang yang sudah tidak bisa bertemu dengan ramadhan, akan tetapi mereka berharap dapat bertemu lagi. Namun, hanya sesal karena pernah menyiakan ramadhan. Ramadhan akan segera pergi, jangan kita yang lebih dulu pergi dari setiap kebaikan yang di tawarkan Allah. Tersisa 10 hari lagi dalam memaksimalkan ibadah kita. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang menyesal sebagaimana yang telah disebutkan Rasulullah;

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah naik mimbar lalu berkata, ‘Aamiin… aamiin… aamiin.’ Para shahabat pun bertanya, ‘Mengapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?’

Rasulullah lalu bersabda, ‘Baru saja Jibril berkata kepadaku, “Allah melaknat seorang hamba yang berjumpa Ramadan namun tidak mendapatkan ampunan,” maka ku katakan, ‘Amin.’

Kemudian, Jibril berkata lagi, “Allah melaknat seorang hamba yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk surga,” maka aku berkata, ‘Amin.’

Kemudian, Jibril berkata lagi, “Allah melaknat seorang hamba yang ketika namamu disebut, ia tidak bershalawat,” maka ku katakan, ‘Amin’.” (shahih, HR. Ibnu Khuzaimah).

Dalam hadits diatas dijelaskan adanya orang-orang yang menyesal sebab bertemu dengan bulan Ramadhan namun, tidak mendapatkan ampunan dari Allah, padahal dalam bulan ini melimpah ruah ampunan bagi hambaNya.

Semoga dalam beberapa hari yang masih tersisa banyak orang menyadari, bahwa kepergian ramadhan yang semakin dekat tinggal menghitung hari haruslah memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena bulan selanjutnya akan kembalilah bilangan ganjaran atau pahala yang Allah berikan kepada hambaNya.