Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

FAKULTAS SYARI’AH IAIN MADURA TURUT SERTA DALAM INTERNASIONAL CONFRENCE ON RELEGIONS AND HUMAN RIGHT

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Jumat, 5 Juli 2019
  • Dilihat 33 Kali
Bagikan ke

FAKULTAS SYARI’AThe First Internasional Confrence on Relegions and Human Right diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Konfrensi ini digagas oleh CRCS UGM berkerjasama dengan Oslo University USA bersama Yayasan Nusantara Institute, SATUNAMA, Komnas Perempuan, BYU Law, YLBHI dan Central of Multicultural and Human Right. Konfrensi ini dilanjutkan dengan short course methodology selama 6 hari (1-6 Juli 2019).

Dalam sambutannya Zainal Abidin Bagir selaku ketua penyelenggara kegiatan ini menyampaikan bahwa kegitan ini bertujuan membangun kesadaran yang inklusif dalam konteks peradaban multicultural seperti di Indonesia. Demikian juga maksud kegiatan ini bermaksud untuk membangun dan memperkuat basis pengetahuan akademik serta meningkatkan riset-riset multi-disiplin mengenai Agama, HAM dan Multikulturalisme khususnya di Indonesia.

Kegiatan ini di hadiri oleh beberapa ahli dan peneliti dari luar maupun dari dalam negeri. Robert W. Hefner (Boston University), Tore Lindholm m (Oslo University), Lena Larsen (Oslo University), Simon Butt (University of Sydney), Sumanto Alkurtubi (King Fahd University), Najib Burhani Mewakili (LIPI) serta beberapa peneliti lainnya dari beberapa kampus di Indonesia. Fakultas Syari’ah IAIN Madura dalam hal diwakili oleh Ahmad Faidi, MA., LL.M turut serta memberikan kontribusi pemikiran dalam konfrensi ini. Ia mengangkat tema proposal risetnya tentang penguatan nilai-nilai multicultural di perguruan tinggi, yang dimaksudkan guna membendung pemahaman radikalisme dan ekstrimisme doktrin khususnya di Perguruan Tinggi Keislaman. Dalam hipotesanya bahwa mengelola perbedaan dan keragaman dalam konteks masyarakat multi-kultural seperti di Indonesia, tidak hanya butuh banyak regulasi, akan tetapi jauh lebih penting adalah menumbuhkan kesadaran kolektektif dan semangat kebersamaan dalam perbedaan. (AG)