Seminar di IAIN Madura Dorong Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi Melalui Penulisan Artikel
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Kamis, 16 Mei 2024
- Dilihat 108 Kali
Pamekasan – Institut Agama Islam Negeri Madura sukses mengadakan Seminar Pengembangan Kompetensi Mahasiswa pada Senin (13/5/2024). Acara ini diselenggarakan di Auditorium Pusat IAIN Madura dan dihadiri oleh civitas akademika serta mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Indonesia dari angkatan 2021 hingga 2023.
Seminar tersebut mengusung tema "Meneliti dan Menulis: Strategi Efektif untuk Menghasilkan Artikel Berkualitas" dengan narasumber Pandu Meidian Pratama, M.Pd., seorang dosen dari Universitas Bina Nusantara Malang. Tema ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengembangkan potensi mereka, khususnya dalam menulis. Agus Purnomo Ahmad Putikadyanto, M.Pd., Ketua Program Studi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura, menyampaikan bahwa ada peluang besar bagi mahasiswa untuk lulus tanpa skripsi melalui penerbitan artikel.
"Ada peluang lulus tanpa skripsi, yaitu dengan menerbitkan artikel. Beberapa mahasiswa telah mencoba, dan ini merupakan yang pertama kalinya di IAIN Madura. Mahasiswa harus berani mencoba peluang ini dan tidak minder atau takut sebelum menulis. Kita memiliki berbagai peluang dan alternatif lain. Meskipun ada kelebihan dan kekurangan, kita harus mencobanya," ajaknya.
Prof. Dr. Siswanto, M.Pd.I., Dekan Fakultas Tarbiyah, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Program Studi Tadris Bahasa Indonesia. Ia mengajak semua pihak untuk mendukung mahasiswa dalam menghasilkan karya monumental di tingkat nasional maupun internasional.
"Marilah kita upayakan dan dukung mahasiswa kita untuk memiliki karya monumental yang bersertifikasi dan dibaca oleh semua orang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Semoga kegiatan ini menginspirasi kita semua untuk gemar menulis dan meneliti," ungkapnya penuh harap.
Pandu Meidian Pratama menjelaskan bahwa menulis artikel berkualitas dapat dilakukan dengan metode 5M+1: menentukan topik, membaca buku, menentukan judul, membuat draft penelitian, dan memulai menulis. Tambahan +1 adalah membuat ruang diskusi melalui komunikasi. Pandu juga menyatakan bahwa penelitian yang baik adalah penelitian yang selesai dan realistis.
Moh. Yunus, mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia, merasa seminar ini sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan menulisnya.
"Seminar pengembangan kompetensi mahasiswa ini sangat penting, terutama bagi mahasiswa seperti saya yang sering mengalami kesulitan dalam penelitian. Saya sudah semester 6, dan seminar ini membantu mengembangkan kemampuan menulis saya," ucapnya.
Editor: Achmad Firdausi Pewarta: Agik N