Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Diskriminasi Cara Berpakaian Perempuan

  • Diposting Oleh Arya Primadi Nugroho
  • Senin, 23 September 2024
  • Dilihat 503 Kali
Bagikan ke

Oleh : MEILANY MAULIDYA (22381072030)

       Pernah gak kamu merasa tidak nyaman karena caramu berpakaian? Atau mungkin kamu pernah melihat teman atau kerabatmu diperlakukan tidak adil hanya karena caranya berpakaian? Diskriminasi berdasarkan penampilan, khususnya bagi seorang perempuan merupakan sebuah masalah yang masih sangat sering kita temui, khususnya di kalangan remaja-remaja Gen-Z.

    Dari komentar nyinyir di media sosial hingga omongan-omongan para tetangga yang sangat menyakitkan telinga jika di dengar, juga tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis terus saja menghantui kita. Namun yang tidak habis pikir, mengapa pakaian kita menjadi begitu penting, sampai bisa membuat mereka dengan mudahnya menentukan bagaimana kita diperlakukan? Bahkan mereka yang juga sama-sama perempuan, juga ikut mendiskriminasi cara berpakain sesama perempuan.

       Pakaian, yang seharusnya menjadi sebuah bentuk ekspresi diri, seringkali dijadikan alat untuk menilai karakter seseorang, moralitas, bahkan potensi seseorang. Khususnya perempuan, para perempuan sering kali menjadi sasaran penilaian yang tidak adil. Ketika seorang wanita mengenakan pakaian yang terlalu terbuka, mereka akan dianggap tidak sopan dan mengundang pelecehan, sementara wanita yang berpakaian terlalu tertutup malah dianggap kuno, dianggap sok alim dan tidak mengikuti zaman.

      Hal tersebut membuat wanita jadi serba salah ketika berpakaian. Di satu sisi, mereka ingin merasa nyaman dan percaya diri dengan penampilannya, sedangkan disisi lain, mereka takut akan penilaian negatif dan cemoohan dari orang lain.

      Akar permasalahan tersebut terletak pada konstruksi sosial yang menyangkut tentang gender dan seksualitas. Perempuan seringkali direduksi menjadi objek seksual dan dinilai dari penampilan fisiknya. Media massa, iklan, dan industri fashion juga turut memperkuat pandangan dan penilaian tersebut dengan menampilkan citra tubuh yang tidak realistis dan mempromosikan barang-barang dan jasa secara berlebihan bahkan tidak terkendali.

     Akibatnya, banyak perempuan merasa tidak cukup baik dan terus berusaha untuk mencapai standar kecantikan yang tidak mungkin bisa mereka  capai. Hal tersebut seringkali memicu gangguan citra tubuh pada perempuan. Yang akan membuat mereka merasa tidak cukup baik dan terus-menerus membandingkan diri dengan standar kecantikan yang tidak realistis.

Banyak sekali dampak buruk yang terjadi akibat diskriminasi cara berpakaian bagi para wanita. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, menurunnya kepercayaan diri dan merasa direndahkan, diskriminasi cara berpakaian terhadap seorang perempuan juga dapat menghambat mereka dalam mencapai tujuan hidupnya.

       Misalnya, seorang perempuan yang berpakaian tidak sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan tempat tinggalnya mungkin akan kesulitan untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, sebab terlalu takut akan menjadi bahan pembicaraan para tetangga hanya karena cara berpakaiannya. Atau, ketika di sekolah seorang siswi yang mengenakan pakaian yang dianggap terlalu mencolok atau cara berpakaian nya yang terlalu kuno mungkin akan menjadi sasaran bullying para teman-teman nya di sekolah. Hal tersebut sangat berdampak terhadap kesehatan mental para wanita.

      Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Media massa perlu berperan lebih aktif dalam membangun citra tubuh yang positif dan beragam. Industri fashion harus memproduksi pakaian yang lebih inklusif dan tidak hanya fokus pada ukuran tubuh tertentu. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang melindungi hak perempuan untuk berpakaian bebas tanpa takut akan adanya diskriminasi. Dan yang terpenting, kita sebagai individu perlu mengubah pola pikir kita dan berani melawan segala bentuk diskriminasi yang ada.

Dan kita sebagai seorang perempuan dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah ini dengan menjadi contoh yang baik. Kita dapat memilih pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kepribadian kita tanpa peduli dengan pandangan orang lain. Kita perlu berani menolak segala bentuk diskriminasi yang kita alami atau saksikan. Dan kita juga sebagai perempuan bisa saling memberikan dukungan kepada teman atau kerabat yang mengalami diskriminasi berpakaian, bukan malah ikut-ikutan mendiskriminasi cara berpakaian sesama perempuan.