Seminar Hari Santri di IAIN Madura: Menggali Warisan Jihad Santri untuk Kemajuan Bangsa
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Kamis, 7 November 2024
- Dilihat 141 Kali
Pamekasan – Sebagai rangkaian peringatan Hari Santri tahun 2024, IAIN Madura menggelar seminar dengan tema "Meneruskan Warisan Ulama, Membangun Peradaban Bangsa" yang berlangsung di Aula Perpustakaan dan Livestreaming di IMTV youtube channel pada Rabu (06/11/2024). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Rektor IAIN Madura, Wakil Rektor II dan III IAIN Madura, Rektor INKADHA Sumenep, Kepala Kantor Kementerian Agama dari empat kabupaten di Madura, perwakilan PWNU Jawa Timur, Ketua PCNU Pamekasan, beberapa perwakilan santri dari pondok pesantren di Madura, serta dosen dan mahasiswa IAIN Madura.
Keterangan: Pemaparan materi oleh KH. D. Zawawi Imron (Budayawan Madura)
Rektor IAIN Madura, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan menggali sejarah perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. "Semoga cita-cita bersama dalam mengenang dan memahami sejarah perjuangan santri yang kita lakukan bersama-sama melalui narasumber yang kita hadirkan, KH. D. Zawawi Imron dan KH. Ahmad Baso, dapat memberikan pencerahan bagi semua yang hadir," ungkapnya. Ia menekankan pentingnya mengenang perjuangan santri dan ulama yang berani menentang imperialisme, menggerakkan laskar Hizbullah, serta berkontribusi besar dalam mengusir penjajah demi menegakkan kemerdekaan bangsa.
Keterangan: Penyampaian materi oleh KH. Ahmad Baso (Lakpesdam PBNU)
Yusuf Amrozi, selaku Sekretaris LPTNU PWNU Jawa Timur yang mewakili panitia HSN PWNU, juga memberikan sambutan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Rektor IAIN Madura atas partisipasinya dalam seminar kebangsaan ini. "Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan semangat jihad yang dahulu digelorakan KH. Hasyim Asy'ari melalui Resolusi Jihad di Surabaya dapat terus hidup. Kami juga berharap IAIN Madura segera bertransformasi menjadi UIN Madura agar dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam membentuk nasionalisme yang kuat untuk kemajuan bangsa."
Keterangan: Salah satu bukti otentik foto pejuang (santri) dari pulau Madura
Pada sesi materi, KH. D. Zawawi Imron membuka paparan dengan menyoroti sejarah perjuangan santri dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, dilanjutkan oleh KH. Ahmad Baso yang menjelaskan bukti-bukti otentik peran santri dalam pergerakan jihad nasional yang diawali dengan resolusi jihad di Surabaya. Kedua narasumber menegaskan bahwa nilai perjuangan santri harus tetap hidup di generasi sekarang untuk membangun peradaban bangsa yang bermartabat.
Seminar ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Dr. H. Buna’i, S.Ag., M.Pd., yang mengajak semua peserta untuk terus menjaga semangat nasionalisme dan keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika dan santri dalam melanjutkan perjuangan ulama dalam konteks kehidupan bangsa yang semakin modern dan penuh tantangan.
Penulis: Achmad Firdausi Fotografer: Istimewa