IAIN Madura Berubah Status Jadi UIN, Siap Kawal SDGs 2045 dan Kesejahteraan Masyarakat
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Senin, 26 Mei 2025
- Dilihat 1144 Kali
Pamekasan (UIN Madura) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres RI) Nomor 52 Tahun 2025 Tanggal 8 Mei 2025 yang diterima secara resmi pada hari Senin, 26 Mei 2025. Prosesi penerimaan Perpres yang menandai alih status ini dilaksanakan di Kementerian Sekretariat Negara, Jl. Veteran No.17-18, Jakarta Pusat, pukul 13.00 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan rasa syukur serta apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses transformasi ini.
"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. beserta seluruh jajarannya, Gubernur Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Pamekasan, seluruh tim transformasi IAIN Madura yang membanggakan karena telah bekerja sesuai dengan roadmap mulai dari persiapan-persiapan yang kuat terkait dengan penulisan borang alih bentuk sampai mengawal dan menyelesaikan dengan tuntas, serta seluruh elemen khususnya sivitas akademika IAIN Madura yang telah memberikan dukungan hingga terwujudnya alih status menjadi UIN Madura," tutur Rektor Saiful Hadi.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa transformasi ini adalah sejarah baru dan tonggak awal bagi UIN Madura untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Madura. Beliau juga menegaskan bahwa UIN Madura akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang berupaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan konsep keislaman, dengan kekhasan kultural dan geografis Madura sebagai dasar pijakan.
“Dengan jargon ‘Kampus Taneyan Lanjang untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif’, UIN Madura akan bersinergi dengan agenda pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan Asta Cita, khususnya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Konsep ‘taneyan’ atau halaman, yang menjadi filosofi lokal masyarakat Madura, dijadikan inspirasi dalam pengembangan keilmuan. Halaman belakang yang identik dengan sawah dan ladang menjadi simbol pengembangan ilmu-ilmu pertanian dan kehutanan, sementara halaman depan yang menghadap laut melambangkan konektivitas dan potensi ekonomi maritim yang akan dikembangkan melalui ekososiomaritim berbasis masyarakat.
Lebih jauh, UIN Madura juga menatap masa depan global dengan menyiapkan sumber daya manusia unggul yang memiliki karakter kejiwaan sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2045. Untuk itu, kampus akan membuka program-program studi baru yang relevan dengan kebutuhan Generasi Z dan tantangan zaman.
Di akhir pernyataannya, Rektor UIN Madura juga menyampaikan ucapan selamat kepada 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lainnya yang turut bertransformasi pada tanggal 26 Mei 2025:
- Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangadji Ambon
- Universitas Islam Negeri Syekh Wasil Kediri
- Universitas Islam Negeri Sunan Kudus
- Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
- Universitas Islam Negeri Madura
- Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung
- Universitas Islam Negeri Palangka Raya
- Universitas Islam Negeri Palopo
- Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo
- Institut Agama Islam Negeri Datuk Laksemana Bengkalis
- Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan
Transformasi ini menjadi bagian dari upaya besar Kementerian Agama Republik Indonesia melalui UIN Madura dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia, serta menjawab tantangan zaman dengan memperkuat integrasi antara ilmu keislaman dan sains modern sesuai dengan jargon UIN Madura sebagai Kampus Taneyan Lanjhang Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif.
Penulis: Achmad Firdausi
Fotografer: Istimewa