Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Kiprah Bahasa Indonesia dalam Menyongsong Hari Kemerdekaan ke-80

  • Diposting Oleh Achmad Firdausi
  • Sabtu, 16 Agustus 2025
  • Dilihat 38 Kali
Bagikan ke

Oleh: Dr. Moh. Hafid Effendy, M.Pd.

(Dosen Tarbiyah UIN Madura, Anggota Dewan Pendidikan Kab. Pamekasan, dan Ketua Yayasan Pakem Maddhu)

Bahasa Indonesia memiliki peran strategis sebagai perekat kebangsaan dan sarana pembangunan peradaban nasional. Sejak disepakati sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bahasa ini menjadi medium komunikasi yang mampu mengatasi keragaman bahasa daerah dan latar belakang budaya. Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada tahun 2025 ini, kiprah bahasa Indonesia perlu ditempatkan sebagai salah satu pilar utama dalam menguatkan identitas nasional sekaligus memperkokoh daya saing bangsa di kancah global.

Potret pertama, bahasa Indonesia berfungsi sebagai simbol persatuan yang mengikat penduduk Indonesia. Dalam konteks kemerdekaan RI ke-80, bahasa ini bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga representasi nilai kebangsaan yang meneguhkan rasa memiliki terhadap negara. Keberadaannya menjadi ruang bersama yang memungkinkan setiap warga negara berinteraksi tanpa sekat linguistik. Peran ini semakin relevan di tengah arus globalisasi yang cenderung mengikis batas-batas kultural, sehingga bahasa Indonesia harus dijaga kemurniannya sekaligus dikembangkan sesuai tuntutan zaman.

Potret kedua, bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyusunan istilah ilmiah dalam KBBI, penerjemahan karya akademik, serta pengembangan kosa kata baru yang adaptif terhadap kemajuan teknologi menjadi agenda strategis pusat bahasa. Menjelang kemerdekaan RI ke-80, pemerintah bersama lembaga bahasa perlu memperkuat kebijakan  pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik, pendidikan, dan media digital. Hal ini bertujuan supaya bahasa Indonesia tetap relevan dan mampu bersaing dengan bahasa internasional, tanpa kehilangan ciri khasnya sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Potret ketiga, kiprah bahasa Indonesia di panggung internasional harus terus diperluas. Program diplomasi bahasa melalui pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) telah menjadi sarana efektif memperkenalkan budaya dan identitas Indonesia ke dunia. Dalam menyongsong kemerdekaan ke-80, perlu dicanangkan target strategis untuk menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi dalam forum internasional tertentu seperti apa yang sudah diberlakukan, sekaligus memperbanyak kerja sama dengan lembaga pendidikan secara global.

Dengan demikian, kiprah Bahasa Indonesia dalam menyongsong Hari Kemerdekaan RI ke-80 bukan sekadar perayaan historis, tetapi momentum memperkuat kiprah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bahasa ilmu, dan bahasa diplomasi. Upaya ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi bahasa, dan masyarakat luas. Bahasa Indonesia yang kuat dan adaptif akan menjadi salah satu penopang utama kedaulatan bangsa, sekaligus warisan luhur yang terus menginspirasi generasi yang akan datang.

 


Editor: Achmad Firdausi