Program Studi Tadris IPS berhasil menyelenggarakan kuliah tamu
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Senin, 23 Mei 2016
- Dilihat 55 Kali
Maimun.
Program Studi Tadris IPS berhasil menyelenggarakan kuliah tamu dengan mendatangkan Dr. Muhammad Imam Farisi, M.Pd., dosen pendidikan IPS Universitas terbuka UPJJ Surabaya pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016 bertempat di Multicentre lantai 2. Kuliah ini mengambil tema PENGUATAN DASAR & KONSEP IPS BERBASIS KKNI. Suatu tema yang bersinergi dengan kebutuhan motivasi mahasiswa. Dan terbukti, antusiasme mahasiswa yang dilengkapi dengan fasilitas forum yang sangat akomodatif menjadikan perkuliahan ini begitu khidmat, menarik dan kondusif.
Dalam sambutannya, ibu Siti Azizah, M.Pd.I selaku Katua Prodi IPS menyampaikan bahwa diselenggarakannya kuliah ini dengan satu orientasi untuk pengenalan awal mahasiswa tentang kajian IPS, karena pada semester yang akan datang, tadris IPS akan memasuki fase ketiga semester berjalan dimana materi-materi yang akan diberikan lebih terfokus pada kompetensi bidang ilmu-ilmu sosial. Sejalan dengan sambutan ini, secara garis besar, Dr. Muhammad Imam Farisi, M.Pd dalam penjabarannya menyampaikan bahwa; pertama, orang-orang IPS harus berfikir kontekstual, utamanya disesuaikan dengan kepentingan masyarakat dimana mereka berpijak, karena sesungguhnya pendidikan IPS ini adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial (IIS) dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Untuk menopang tendensi ini, Ada 3 paradigma IPS yang bisa dijadikan standart pembelajaran; 1. Transmisi kewarganegaraan (citizenship transmission), suatu paradigma yang bertujuan untuk mewariskan, melestarikan dan melanjutkan khasanah nilai, budaya serta tradisi. 2, Paradigma social studies, yang menguasai konsep, proses, masalah dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora. 3, Inkuiri-reflektif yaitu paradigma yang mampu menganalisis, berfikir kritis dan membuat keputusan yang tepat. Mereka tidak hanya mampu mengkritisi saja, tapi juga solutif, yakni selalu diikuti jalan keluar. Kedua, orang-orang IPS harus memiliki convidensi yang tinggi, dan tidak perlu lagi ada rasa minder dengan program pendidikan yang dipilihnya karena dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diatur secara khusus dalalm peraturan presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012, pemerintah telah memberikan ruang yang sama untuk bisa kompetitif di dunia kerja. KKNI merupakan salah satu hasil signifikan dari program “penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja”. Ia merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja indonesia yang menyandingkan, meyetarakan dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan serta pengalaman kerja.
Di sisi yang lain, sejarah telah membuktikan bahwa persoalan-persoalan kebangsaan, chaos, serta polemik nasioanal sangat bergantung pada pendekatan ilmu-ilmu sosial dan humaniora sebagai jalan keluarnya. Dalam konteks ini, ada 4 hal penting yang secara obligatif perlu dipenuhi sebagai motif acuan mahasiswa IPS; 1. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan, 2. Menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, 3. Bersikap dan berprilaku dalam membawakan diri berkarya, 4. Mengikuti perkembangan iptek, dan/atau kesenian.