Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Diklat Participatory Action Research (PAR) STAIN Pamekasan 2016

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Senin, 24 Oktober 2016
  • Dilihat 71 Kali
Bagikan ke

 

Bertempat di Desa Badur Batu Putih Sumenep Pamekasan, Pusat Pengabdian dan Pelatihan kepada Masyarakat (P3M) STAIN Pamekasan menggelar Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Participatory Action Research (PAR). Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 21 Oktober-23 Oktober 2016 diikuti oleh 22 dosen STAIN Pamekasan.

Pembukaan acara diklat selain dihadiri langsung oleh Ketua P3M STAIN Pamekasan, Dr. Ainurrahman Hidayat M.Hum, turut dihadiri oleh Ketua STAIN Pamekasan yang baru, Dr. Mohammad Kosim, M.Ag. Dalam sambutannya, mantan direktur Pasca Sarana STAIN Pamekasan ini menyampaikan harapannya agar pelaksanaan diklat PAR tersebut dapat memperkaya kognisi peserta diklat dan kemampuan praktikal.

“Dosen peserta diklat dapat membedakan program Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) antara yang berbasis PAR dan tidak,” pesan Ketua STAIN Pamekasan masa jabatan 2016-2020 ini. Menurut Muhammad Kosim, pembekalan kepada dosen pembimbing lapangan KPM STAIN Pamekasan tersebut juga harus diimbangi dengan pembekalan yang memadai terhadap mahasiswa peserta KPM. Rahadi, pemateri kegiatan didatangkan dari Solo Jawa Tengah. Presidium INSIST Yogyakarta ini sudah beberapa kali mengisi acara PAR serupa di STAIN Pamekasan. Pemberian materi PAR selama tiga hari ditekankan pada aspek-aspek substansial dengan memperbanyak dialog dinamis dan simulasi-simulasi.

Pelaksanaan diklat PAR ini melengkapi pelatihan Posdaya (pos pemberdayaan keluarga) berbasis masjid yang dilaksanakan pada tahun 2015 lalu yang juga diikuti oleh peserta PAR kali ini. Beberapa dosen peserta diklat menyampaikan kesan positifnya mengikuti pelaksanaan diklat PAR ini karena dapat menambah skill dan wawasan dosen peserta dalam melaksanakan tugas pendampingan pogram Kuliah Pengambdian kepada Masyarakat (KPM) serta tugas dosen peserta di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Saya sudah mengikuti sesi-sesi pembekalan. Saya rasa metodologi dan teknik PAR, cocok bagi dosen yang serius meneliti dan cocok sebagai metodologi pengenalan penelitian yang humanis kepada mahasiswa STAIN Pamekasan,” kesan Ismail Makki, dosen psikologi STAIN Pamekasan

Desa Badur Batuputih Sumenep sendiri sengaja dipilih menjadi lokasi diklat PAR daripada lokasi yang lain dengan pertimbangan efektifitas kegiatan. Terletak di pinggir pantai utara Madura, Desa Badur ini berada beberapa kilometer dari Pantai Lombang Batang-batang.Sumenep dan berjarak 35 km dari kota Sumenep.

Menurut Pak Rahadi sebagai pemateri PAR, ia meminta kepada P3M STAIN Pamekasan agar lokasi diklat di tempat yang terpencil. “Syukur-syukur minim akses jaringan seluler,” tutur konsultan penelitian ini. Pak Rahadi menambahkan, mungkin saja lokasi diklat PAR dilaksanakan di tempat yang mudah dijangkau. Namun ia menegaskan dosen peserta diklat harus benar-benar dapat menempa mental dengan merasakan sendiri kondisi sulit yang seringkali dihadapi oleh researcher.