Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Jilbobs vs Cabe – Cabean

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Kamis, 18 Mei 2017
  • Dilihat 143 Kali
Bagikan ke

Oleh: Agus Salim Mahasiswa STAIN Pamekasan

Berbicara jilbobs dan cabe- cabean tentu kita tidak akan pernah lepas dari pembahasan mengenai kaum hawa, dimana kaum hawa adalah sosok wanita yang lembut hatinya dan indah saat di pandanginya, apa lagi kaum hawa tersebut sudah tidak perduli lagi terhadap auratnya, yakni mereka sudah tidak menutupi auratnya.akan tetapi ada juga yang menutupi auratnya tapi lekuk tubuhnya masih bisa di lihat oleh orang yang bukan mahromnya, melihat realita yang sudah terjadi ini, penulis disini akan menyinggung sedikit tentang tata cara menutupi aurat yang benar bagi kaum hawa menurut pandangan islam, terutama kepada para jilbobs dan cabe- cabean Karena mayoritas para jilbobs dan cabe- cabean itu sudah gagal paham mengenai tata cara menutup auratnya.

Mayoritas para jilbobs dan cabe- cabean itu tidak paham tentang tata cara menutupi auratnya, dimana yang sudah kita ketahui mengenai auratnya kaum hawa itu mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki kecuali wajah dan kedua telapak tangan, oleh sebab itu, islam sangat menganjurkan kepada kaum hawa untuk selalu menutupi auratnya, terutama bagi jilbobs dan cebe- cebean, karena dengan menutup aurat kaum hawa itu akan lepas dari kewajibannya menutup aurat, juga akan di jauhkan dari godaan orang- orang yang bukan mahromnya dan yang paling utama akan di jauhkan dari fitnah di sekitarnya, berbeda dengan jilbobs dan cabe- cabean, Akan tetapi Sebelum kita membahas tentang jilbobs secara mendalam, mari kita lihat bersama apa sich istilah jilbobs itu, jilbob berasal dari kata”Jil”(singkatan jilbab/hijab) dan “Boobs”( payudara). Jadi dapat di simpulkan bahwa Jilbobs itu sindiran yang ditujukan bagi perempuan yang berjilbab tetapi berpakaian ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuhnya terutama bagian dada, sudah kita ketahui bersama bahwa para jilbobs sekarang itu sudah mengedepankan gaya ketimbang menutup auratnya,yakni mereka sudah mengikuti trend masa sekarang yaitu memakai baju muslimah (sudah berhijab) akan tetapi pakaian yang di pakai tersebut masih nampak bagian dalam tubuhnya terutama bagian dadanya, meskipun mereka berpakaian seperti itu mereka masih beranggapan kalau dirinya itu sudah menutupi auratnya. akan tetapi mereka tidak sadar bahwa lekuk tubuhnya masih bisa di lihat oleh orang yang bukan mahromnya dan hal itulah yang bisa mengundang hawa nafsu kaum adam akan memuncak di saat kaum adam melihatnya, biasanya kalau kaum adam sudah melihat sesuatu yang agak nyaleneh (lekuk tubuhnya bisa di lihat oleh kaum adam ) maka ujung - ujungnya kaum adam tersebut akan mendekatinya dan menggodanya.

Pada dasarnya hijab yang benar menurut ajaran islam yaitu hijab yang di pakai seharusnya panjang menutupi dada dan ukurannya longgar, sehingga dapat menyembunyikan lekuk tubuh penggunanya. Realitanya di balik para jilbobs yang tidak begitu paham tentang tata cara menutup aurat, ada lagi yang lebih parah ketimbang para jilbobs , yaitu cabe-cabean, dimana kalau cabe- cabean itu sudah melombar auratnya, yakni para cabe - cabean itu sudah tidak perduli lagi terhadap auratnya, mereka sudah rela auratnya di lihat oleh orang lain yang bukan mahromnya, biasanya ciri – ciri cabe-cabean naik motor, memakai pakaian yang terlalu kecil (nyetret) seperti kaos yang ketat,celana pendek yang ketat, dan memakai rok yang hanya setinggi betis, dan hal ini bertujuan untuk menarik perhatian para kaum adam, selain itu, biasanya cabe – cabean menggunakan pakaian ini untuk memperlihatkan betapa elok dan bagusnya tubuh mereka, meskipun kadang menurut orang lain tidak menarik tetapi tentu dia akan merasa dirinya cantik dan sexy karena mayoritas cabe - cabean itu sudah percaya diri.

Hal tersebut tentunya berbanding terbalik dalam Islam, Islam telah mengajarkan kepada perempuan untuk selalu menutup aurat dalam setiap kegiatannya. Namun, fenomena di atas sudah menjadi tanda akhir zaman, terbukti sebelum fenomena jilbobs dan cabe-cabean ada, dalam Islam pun sudah terdapat dalam hadits yang menjelaskan tentang keduanya sebagaimana hadits berikut ini :

Diceritakan dari abu hurairah radhiyallahu anhu, berliau berkata bahwa rasulullah s,a.w bersabda: صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَارِ لَمْ أرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطُ كَأَذْناَبِ اَلْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسُ وَنِسَاءٌ كَاسِياَتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوْسَهُنَّ كَأَسْنِمَةِ اَلْبَخْتِ اَلْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا.

Artinya “ ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat : {1} suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi utuk memukul manusia dan {2} para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak – lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim)