Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Keajaiban Shalawat

  • Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
  • Selasa, 11 Juni 2019
  • Dilihat 529 Kali
Bagikan ke

  Judul buku: Rahasia Keutamaan dan Keistimewaan Shalawat Pengarang :KH. Nor Muh. Kafadi Penerbit: Pustaka Media Kota penerbit : Surabaya Tahun Terbit : 2002 Jumlah Halaman : 128 ISBN : 978-602-8214-23-0 

Shalawat merupakan suatu bacaan yang dapat mengantarkan para pembacanya menuju jalan yang benar. Apalagi jika di laksanakan pada waktu yg telah di anjurkan. karya KH. Nor Muh. Kafadi yang berjudul Rahasia keutamaan dan keistimewaan Shalawat menjelaskan beberapa shalawat yang telah di ambil dari ajaran Rasulullah saw. Para ulama, para Waliyullah, dan para ahli. Serta di susun secara lengkap dari pengertian, bentuk bacaan shalawat, khasiatnya dan cara mengamalkannya dengan di lengkapi kesimpulan dan saran- sarannya.

Di dalam buku tersebut mengatakan bahwa pada dasarnya, bacaan shalawat atas nabi itu harus di ucapkan (dibaca/ didzikirkan) oleh setiap muslim dan orang mukmin di mana saja dan dalam keadaan apa pun. Di anjurkannya membaca shalawat tentunya banyaklah khasiat dari setiap shalawat yang di lantunkan. Seperti halnya pada bacaan shalawat Bismillaahirrah maanir rahiim. Shallalaahu ‘ alaa muhammadin. Yang artinya” Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat atas Muhammad”.

Khasiat bacaan tersebut yakni memperoleh rahmat dari Allah swt. Memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad saw., memperoleh pahala sebesar gunung Uhud dan selamat dari segala macam malapetaka, membuat timbangan kebaikannya menjadi berat dan diberi minum dari telaga Al Kautsar sehingga aman dari rasa haus.

Dan masih banyak lagi khasiat yang lain. Barang siapa yang ingin mendapatkan semua manfaat tersebut, maka hendaklah membaca bacaan shalawat tersebut sebanyak- banyaknya pada setiap selesai Shalat fardu secara Istiqamah ( terus menerus, tidak terputus- putus). Selain shalawat tersebut ada pula shalawat yang di yakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk menghilangkan segala macam kesusahan, mempermudah semua pekerjaannya, menerangi hati, dan lain- lain.

Shalawat tersebut adalah shalawat Nariyah. Shalawat yang mudah diingat dan mungkin ada sebagian orang yang sudah menghafal shalawat ini. Jika ingin mendapatkan manfaatnya bacalah shalawat tersebut secara Istiqamah dengan mengikuti tata cara yang telah di tentukan.

Ada beberapa cara mengamalkan shalawat Nariyah salah satunya yakni menurut syekh Imam Sanusi, “ Barang siapa yang membiasakan atau melanggengkan membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 11 kali pada setiap hari, maka Allah swt. Akan menurunkan rezekinya dari langit serta mengeluarkannya rezekinya dari belakang” Pada buku tersebut juga membahas membaca shalawat tanda mencintai Rasulullah. Sama halnya dengan seseorang yang merindukan sahabat atau kekasihnya ia akan menyebut namanya.

Demikian juga dengan shalawat jika nama Rasulullah selalu di sebut maka itu adalah tanda umatnya mencintai Rasulullah. Nabi Muhammad bersabda , “ Bershalawat atasku mampu menghapuskan dosa- dosa laksana memadamkan api, dan membaca salam atasku ini lebih utama dari pada membebaskan hamba sahaya, dan cinta kepadaku lebih utama dari pada mengalirkan darah, atau dikatakan perang di jalan Allah, dan barang siapa membaca shalawat atasku sekali bacaan malaikat pencatat agar tidak mencatat dosa untuknya selama tiga hari.”

Oleh karena itu, perbanyaklah membaca shalawat. jika kiamat telah hadir betapa berantakannya alam semesta ini hancur lebur tak karuan, gunung-gunung bertabrakan, langit terbelah, planet- planet bertabrakan hancur berkeping keping lantas jika sudah demikian apa yang akan manusia lakukan? Apa yang akan di jadikan bekal jika selama hidupnya di dunia tidak pernah beramal, tidak pernah berbuat baik dan selalu melakukan keburukan.

Hal yang paling menakutkan jika kita sudah di hadapkan pada pertanggung jawaban kepada malaikat, tetapi ada sebagian umat yang selamat dari semua itu mereka adalah orang yang banyak bershalawat di masa hidupnya. Rasulullah bersabda. “ sesungguhnya yang bisa menyelamatkan dirimu dari ketakutan di hari kiamat nanti ialah yang paling banyak membaca shalawat atasku ketika masih di dunia, sebab shalawat itu menjadi kifayat bagi Allah dan malaikat, dan shalawat itu di perintahkan agar di baca oleh orang- orang yang beriman, tidak lain mereka di beri pahala karenanya”. Sebelum menuju ke halaman berikutnya kita simak terlebih dahulu cerita singkat pada zaman nabi Musa a.s. saat itu, ada seorang laki- laki yang angkuh, pemboros, dan ia jarang sekali melakukan perintah serta ajaran nabi Musa a.s. lalu ia pun meninggal dunia. Namun betapa malangnya laki- laki itu lantas orang- orang di sekitarnya tidak menguburnya secara layak tetapi orang- orang malah melemparkan jenazahnya begitu saja. Kemudian turunlah wahyu dari Allah kepada nabi Musa a.s. “ wahai Musa, mandikanlah jenazah orang ini. Sholatkan lalu kuburkan dengan layak!”. “ wahai Allah, kenapa bisa begitu. Bukankah orang ini termasuk pemboros dan jarang melakukan ibadah?” tanya Musa kepada Allah.“ sebab suatu ketika dia membuka kitab Taurat. Tatkala menemukan nama Muhammad, kemudian dia membaca shalawat atasnya. Karena shalawat itulah sehingga aku mengampuni dosa- dosanya”. seorang bangsa Israil yang hidupnya pemboros dan jarang melakukan ibadah lalu ia di ampuni dosa- dosanya hanya karna ia membuka- buka kitab Taurat dan menemukan nama Muhammad lalu ia membaca shalawat atasnya.

Sungguh itu merupakan suatu keajaiban dari sebuah shalawat. Dalam Al- Quran Allah menjanjikan kepada kita tentang surga, jika kita menjauhi larangannya dan melaksanakan perintahnya. Dan di dalam hadis Rasulullah juga menjanjikan tempat di surga jika kita selalu bershalawat. Jika ibadah kita belum sempurna maka sulitlah permohonan kita sampai kepada Alllah swt. Oleh karena itu, sering seringlah membaca shalawat karna hanya itulah salah satu cara agar doa kita di terima oleh Alllah swt. Sebenarnya banyak sekali hadis – hadis yang menerangkan tentang kemuliaan shalawat. Dan ada pula yang berupa peringatan atau ancaman. Rasulullah bersabda, “ Barang siapa ketika di sebut di hadapannya, tetapi ia tidak membaca shalawat atasku, maka sungguh dia celaka”.

Sampailah pada bab terakhir yakni keutamaan membaca shalawat di hari Jumat. Hari Jumat adalah hari yang mulia banyak peristiwa penting yang terjadi pada hari itu, hari yang di mana nabi Adam diciptakan Allah, selain itu Nabi adam dli masukkan ke surga juga pada hari Jumat. Bahkan sangkakala di tiup, tanda kehancuran dunia datang pada hari Jumat. Itu sebabnya mengapa hari Jumat di katakan mulia.

Oleh karena itu, sangat di anjurkan kepada kaum muslim agar menyempatkan waktunya membaca shalawat. Pada buku karya KH. Nor Muh. Kafadi tersebut menjelaskan ada riwayat yang menyatakan bahwa, barang siapa membaca shalawat sebanyak delapan puluh kali di saat hari Jumat maka dosanya diampuni selama sebanyak delapan puluh tahun.

Dengan catatan membaca shalawat secara ikhlas. Dan barang siapa menyempatkan membaca shalawat sebanyak itu menjelang Shalat Ashar, maka akan mencatatnya bahwa amalan itu sama dengan ibadah 80 tahun. Begitu banyak manfaat, keutamaan membaca shalawat di hari Jumat dan betapa mulianya shalawat, apalagi di laksanakan pada waktu yang telah di anjurkan. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita menabung sedikit demi sedikit dengan cara perbanyak bacaan shalawat untuk bekal kita nanti di akhirat.

Demikian resensi yang saya ulas tetapi sebelumnya dalam buku tersebut pastinya tidak luput dari kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan pada buku tersebut yakni seperti yang saya bicarakan dari awal bahwa buku tersebut sangat lengkap mulai dari pengertian, bacaan shalawat beserta khasiat dan cara mengamalkannya sehingga pembaca bisa mengetahui lebih dalam lagi sebuah shalawat, manfaat dan keistimewaan shalawat. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari buku tersebut, buku tersebut sangat layak di baca oleh remaja- remaja masa kini, untuk menjadikan remaja lebih baik lagi kedepannya.

Sedangkan Kekurangan pada buku tersebut terdapat pada penulisan kata yang kurang tepat dan terdapat pula kalimat yang tidak padu seperti pada halaman 122 terdapat kalimat, “ Maka aku akan bisa menolongmu jika kau mau bersujud kepadaku!”. Kalimat tersebut terdapat kata akan dan bisa, sebaiknya salah satu kata tersebut di hilangkan sehingga dapat menjadi kalimat yang padu.

Peresensi:Sunarto