JURNAL AL-IHKAM SELENGGARAKAN WORKSHOP STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS JURNAL SE-MADURA

• Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
• Selasa, 10 September 2019
• Dilihat 34 Kali

 Pamekasan (6 September 201).iainmadura.ac.id.-Guna membantu meningkatkan mutu publikasi karya ilmiah Perguruan Tinggi, Jurnal Al-Ihkam IAIN Fakultas Syari’ah IAIN Madura menyelenggarakan workshop bertajuk ”Strategi Peningkatan Akreditasi Jurnal Online dan Jurnal Internasional Bereputasi Untuk Pengelola Jurnal Perguruan Tinggi di Madura”. Kegitan ini dilaksanakan selama dua hari (5-6 Sepetember 2019) bertempat di Aula Hotel Syari’ah Cahaya Berlian Pamekasan. Hadir sebagai narasumber pada acara ini, Muhammad Mustaqim, Managing Editor “Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS)” IAIN Kudus yang merupakan salah satu jurnal PTKIN terindeks Scopus. Selain itu pula, beberapa editor in-chief jurnal di IAIN Madura; Dr. Eri Harianto, SH. (Jurnal al-Ihkam), Dr. Eko Ari Widodo (Jurnal Karsa) serta beberapa editor jurnal lainnya yang tergabung dalam Rumah Jurnal IAIN Madura turut menjadi nara sumber pada acara ini.

Dr. Maimun, MHI., dekan fakultas Syari’ah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas juranal-jurnal yang ada di perguruan tinggi se Madura. Senada dengan itu, Kudrot Abdillah selaku ketua panitia menyampaikan bahwa menuju jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional beriputasi membutuhkan banyak strategi dan pengalaman yang tepat, oleh sebab itu panitia (Jurnal Al-Ihkam) mencoba mengundang para pengelola atau para punggawa jurnal perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Madura (Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan).

Kegitan ini disambut positif oleh para peserta, begitu pentingnya menemukan strategi percepatan peningkatan kualitas jurnal perguruan tinggi. Seperti disampaikan oleh Rudi Hermamawan salah satu pengelola jurnal al-Tijari Universitas Trunojoyo (UTM) Bangkalan bahwa workshop yang diselenggarakan Jurnal Al-Ihkam ini baginya sangat memberikan banyak pengalaman dalam upaya meningkatkan kualitas jurnalnya dan jurnal peserta lainnya yang rata-rata masih belia dan butuh akreditisi, ungkapnya. (Fyd/humas)