Tadris IPS Fakultas Tarbiyah IAIN Madura Selenggarakan pengembangan kompetensi mahasiswa Tadris IPS
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Senin, 5 September 2022
- Dilihat 31 Kali
(iainmadura.ac.id),-Tadris IPS Fakultas Tarbiyah IAIN Madura menyelenggarakan pengembangan kompetensi mahasiswa Tadris IPS dengan tema “Tantangan Guru IPS Menghadapi Generasi Z” yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Tadris IPS dari semua angkatan yang berjumlah 331 mahasiswa. Acara tersebut diselenggarakan di Aula Fakultas Tarbiyah pada tanggal 31 Agustus 2022 hari Rabu yang dimulai sejak pukul 08.00-11.30 WIB. Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Universitas Negeri Surabaya bapak Nasution, M.Hum., M.Ed., Ph.D. yang saat ini menjabat sebagai Kaprodi S2 Pendidikan IPS Pascasarjana.
Saat pembukaan dihadiri oleh seluruh jajaran Dekanat Fakultas Tarbiyah mulai dari Dekan, Wadek I, Wadek II, dan Wadek III. Dalam rangkaian pembukaan dinyanyikan Mars TIPS yang dengan gegap gempita mahasiswa Bersama-sama menyanyikannya dengan penuh bahagia dengan suara gemuruh memenuhi aula Fatar. Acara ini dibuka langsung oleh Dr. Siswanto yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah. Pada sambutannya beliau menyampaikan bahwa mahasiswa TIPS yang masuk dalam era generasi Z harus mampu menyesuaikan diri dan menjadikan android sebagai sumber informasi bukan malah menjadi sumber bencana.
Setelah pembukaan langsung dilanjutkan seminar Pengembangan Kompetensi Mahasiswa yang dipandu oleh dosen muda Tadris IPS Shinta Oktafiana, M.Pd selama dua jam lebih hamper tiga jam. Antusias mahasiswa sangat tinggi Nampak dengan penuhnya ruangan aula Fatar. Seminar berjalan lancar sampai akhir acara. Dalam penjelasannya Kaprodi S2 Pendidikan IPS Unesa tersebut menyampaikan tidak semua mahasiswa sekarang adalah generasi Z ada juga yang masih generasi X semua itu tergantung bagaimana menyikapi dan menggunakan informasi dan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Pemateri yang lahir di Tuban tersebut juga menyampaikan mahasiswa IPS harus berdamai dengan keadaan tidak boleh melakukan pertentangan terhadap semua kebijakan pemerintah karena tujuan utama IPS adalah membentuk warga negara yang baik dan berkompetensi, selain itu mahasiswa IPS juga harus selalu memikirkan solusi dari masalah social yang ada bukan mencari siapa yang salah dari fenomena yang ada. Dalam akhir penyampaian materinya beliau menyampaikan bahwa jadilah guru IPS yang bisa menyesuaikan zaman jangan menjadi Guru IPS yang kolot.
Sebelum ditutup, seminar diakhiri dengan diskusi tanya jawab dari beberapa pertanyaan dari mahasiswa yang berasal dari tiga angkatan sebagai perwakilan yang dipimpin oleh moderator Salam IPS (Inovatif, Produktif, dan Sosial Humanity) (HUMAS/AFAA)