Fakultas Tarbiyah IAIN Madura Gelar Yudisium, Dekan: Persiapkan Generasi Emas 2045 Berkarakter Nilai-Nilai Profetik
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Kamis, 1 Agustus 2024
- Dilihat 146 Kali
Pamekasan – Pada Kamis, 01 Agustus 2024, Fakultas Tarbiyah IAIN Madura menyelenggarakan Yudisium Ke-39 dengan tema "Mewujudkan Lulusan yang Berdaya Saing Global dan Kolaboratif melalui Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Profetik". Acara yang berlangsung di Auditorium Utama IAIN Madura ini diikuti oleh 591 peserta dari sembilan program studi, menjadikannya yudisium dengan jumlah peserta terbanyak dalam sejarah IAIN Madura.
Kegiatan ini dibuka dengan lantunan shalawat, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IAIN Madura, dilanjutkan dengan pembacaan SK Yudisium, pemberian penghargaan kepada Peserta Yudisium Terbaik dan Penerima Skripsi Award dari masing-masing program studi, serta sambutan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah, Prof. Dr. Siswanto, M.Pd.I.
Foto: Orasi Ilmiah oleh Assoc. Prof. Yuslina Binti Mohammed, M.A., Ph.D., dari Faculty of Major Language Studies Universiti Sains Islam Malaysia
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Siswanto menekankan pentingnya tanggung jawab moral yang harus dijaga oleh para alumni. “Setelah lulus, jangan pernah lupa dengan tanggung jawab moral yang kita emban, baik itu terhadap almamater maupun masyarakat. Integritas dan dedikasi kita sebagai alumni IAIN Madura adalah cerminan dari nilai-nilai yang telah kita pelajari di sini,” ujar Prof. Siswanto.
Foto: Pemberian pengahrgaan kepada Peserta Yudisium Terbaik Prodi
Beliau juga menyampaikan bahwa para lulusan akan menjadi pemimpin masa depan sebagai generasi emas tahun 2045. “Saudara adalah harapan bangsa, saudara akan memasuki Indonesia emas tahun 2045 dan di tangan kalianlah masa depan negara ini akan ditentukan. Oleh karena itu, pegang teguh nilai-nilai moral dan etika yang telah kita tanamkan selama di IAIN Madura,” tambahnya.
Foto: Pemberian pengahrgaan kepada Peraih Skripsi Award
Lebih lanjut, Prof. Dr. Siswanto mengingatkan bahwa indikator pembangunan generasi 2045 adalah pembangunan sumber daya manusia yang kompeten dan menguasai bidang sains dan teknologi. “Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kita harus fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki integritas, tetapi juga kompetensi tinggi dalam bidang sains dan teknologi,” jelasnya.
Prof. Dr. Siswanto juga menegaskan bahwa nilai-nilai kehidupan para lulusan harus sesuai dan berdasarkan pada nilai-nilai keprofetikan. “Nilai-nilai keprofetikan adalah landasan moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. Nilai-nilai ini telah ditanamkan oleh Fakultas Tarbiyah kepada setiap mahasiswanya selama proses pembelajaran. Dengan mengamalkan nilai-nilai keprofetikan, kita tidak hanya menjadi pribadi yang unggul secara akademis, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Foto: Dokumentasi bersama peserta yudisium dengan pimpinan dan pengelola Fakultas Tarbiyah
Acara ini juga menghadirkan Assoc. Prof. Yuslina Binti Mohammed, M.A., Ph.D., dari Faculty of Major Language Studies Universiti Sains Islam Malaysia, sebagai pembicara dalam orasi ilmiah. Dalam orasinya, beliau menyampaikan harapannya kepada para peserta yudisium. “Saya mengharapkan anak-anak yang diyudisium hari ini, semoga terus cemerlang di masa depan, memilih ruang-ruang yang tersedia di luar sana, berkhidmat kepada Masyarakat dengan sebaik-baiknya dan menjadi brand ambassador kepada IAIN Madura ini walau berada dimana-mana sekalipun dan membawa nama IAIN Madura ini kearah kecemerlangan university ini,” pesan Assoc. Prof. Yuslina.
Beliau juga berharap agar IAIN Madura terus berusaha menjadi yang terbaik setelah berubah status menjadi universitas. “Kepada IAIN Madura terus sukses usaha dengan meningkatnya naiknya IAIN ke University saya harap university ini terus pesat membangun dan terus maju kehadapan,” pungkasnya.
Acara ini ditutup dengan doa oleh Wakil Dekan II, Prof. Mohammad Thoha, M.Pd.I., dan dilanjutkan dengan penampilan Risqa Ramadhani dari Prodi MPI yang membawakan lagu “Mungkinkah” dari Stinky dan lagu Madura “Beres Kerrong”.
Penulis: Achmad Firdausi Fotografer: Suyitno