IAIN Madura Hadirkan Tiga Program Doktoral Baru, Siap Cetak Pemimpin Akademik Masa Depan
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Rabu, 28 Agustus 2024
- Dilihat 549 Kali
Pamekasan - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura semakin serius dalam mewujudkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Madura. Pada 27-29 Agustus 2024, IAIN Madura menggelar Akreditasi Lapangan (AL) sebagai langkah penting menuju pembukaan tiga Program Studi Strata Tiga (S3) di Pascasarjana, yaitu Prodi Doktor Studi Islam, Doktor Pendidikan Agama Islam, dan Doktor Ilmu Syariah.
Pada pelaksanaan AL ini, hadir sebagai asesor BAN-PT adalah Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA. Ph.D., Guru Besar dari UIN Raden Fatah Palembang, dan Prof. Dr. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si., Guru Besar dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Turut hadir juga Dr. Luqman Nugraha, Kasubdit Pengembangan Akademik; Rektor IAIN Madura; Wakil Rektor I dan II; Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana; para Guru Besar; serta seluruh Pejabat Struktural di lingkungan IAIN Madura.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Madura menyampaikan bahwa pembukaan Program Studi Strata Tiga ini merupakan upaya strategis untuk memperluas layanan pendidikan tinggi di Madura. "Kami ingin memastikan bahwa program pendidikan S3 yang kami tawarkan tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat," ungkapnya. Rektor juga menegaskan pentingnya mempertahankan nilai-nilai dan identitas IAIN Madura melalui motto "Religius, Kompetitif, Kolaboratif" dan slogan baru "Kampus Taneyan Lanjhang Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif."
Sementara itu, Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA. Ph.D., sebagai asesor utama, memberikan apresiasi terhadap langkah progresif IAIN Madura dalam membuka program doktoral. Namun, ia juga memberikan catatan penting bahwa keberhasilan program S3 ini sangat bergantung pada pengelolaannya. "Program doktoral memiliki konsekuensi akademik, sosiologis, dan politis yang besar. Jika dikelola dengan baik, ia bisa menjadi lokomotif untuk meningkatkan budaya akademik. Namun, jika pengelolaannya buruk, bisa menjadi sumber masalah, terutama terkait kualitas kompetensi lulusan," jelas Prof. Sirozi.
Prof. Sirozi juga menekankan pentingnya distingsi atau keunikan dari program studi yang diajukan IAIN Madura. "Keunggulan akademik harus tercermin dalam pengembangan ilmu pengetahuan, capaian pembelajaran, dan kurikulum yang ditawarkan. Program S3 harus menawarkan sesuatu yang berbeda dan khas agar memiliki daya tarik tersendiri," tambahnya. Hal ini dianggap krusial mengingat persaingan yang ketat dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Dr. Nurul Hadi, M.Pd., Kepala Pusat Penjaminan Mutu Akademik (PMA) pada LPM IAIN Madura, juga menyampaikan harapannya terhadap pengajuan empat prodi Pascasarjana di bawah Kementerian Agama yang meliputi Doktor Studi Islam, Doktor Pendidikan Agama Islam, Doktor Ilmu Syariah, dan Magister Pendidikan Bahasa Arab. "Kami berharap seluruh proses ini berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang optimal, sehingga izin operasional segera keluar. Dengan demikian kedepan IAIN Madura bisa menjadi pusat studi unggulan di wilayah Madura dan sekitarnya," ujarnya.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kaprodi Magister Hukum Keluarga Islam (HKI). Semua pihak yang hadir berharap agar akreditasi ini memberikan hasil terbaik sehingga IAIN Madura dapat menghadirkan program doktoral yang berkualitas dan berkontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia. Dengan persiapan matang dan visi yang jelas, IAIN Madura terus bergerak maju untuk menjadi pusat keunggulan akademik, tidak hanya di Madura tetapi juga di level nasional dan internasional.
Penulis: Achmad Firdausi Fotografer: Istimewa