PERSOALAN HIDUP ADALAH SAHABAT TERDEKAT
- Diposting Oleh Admin Web IAIN Madura
- Sabtu, 3 Juni 2017
- Dilihat 168 Kali
Oleh: Fadhilatun Nailah JATIMAKTUAL, ARTIKEL, - Dalam kehidupan manusia persoalan-persoalan selalu muncul setiap saat, bahkan sejak kita lahir. Setelah dilahirkanpun persoalan lainnya lebih banyak muncul dalam kehidupan manusia. Persoalan demi persoalan terus kita tawarkan kepada orang tua, mereka harus membiayai sekolah sejak Taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi hingga membaiayai kita menikah. Meski dengan kondisi tidak berkecukupan mereka pontang panting mengamalkan P-11 (Pergi Pagi Pulang Petang Pantat Panas Pinggang Pegal Penghasilan Pas-Pasan) demi mencukupi apa yang kita butuhkan. Sejatinya, persoalan hidup memang merupakan sahabat terdekat. Saat kita beraktivitas dimanapun, kapanpun, apapun, dan dengan siapapun membuka peluang munculnya persoalan. Dengan orang tua, saudara, tetangga bahkan dengan sahabat terdekatpun persoalan itu selalu ada. Dan bentuk masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia bermacam-macam, masalah keluarga, masalah politik, konfilk perbedaan pendapat bahkan masalah hatipun itu merupakan suatu bentuk dari persoalan hidup yang sering kita alami. kadang Persoalan hidup sering kali menjadi alasan seseorang untuk berputus asa, bahkan banyak diantara mereka yang menganggap bahwa masalah adalah sebuah bencana, dan membuat mereka resah dan stres karena tidak menerima masalah tersebut dengan lapang dada. Masalah yang dialami manusia itu seyogyanya merupakan proses pendewasaan diri, bagaimana kita bisa menyikapi hidup yang penuh dengan teka-teki ini. Karena realita yang kita lihat selama ini, semakin tinggi derajat seseorang maka masalah dan cobaan hidupnya akan semakin rumit dan sulit. Sepertihalnya pohon, ketika pohon itu semakin tinggi maka semakin kencang angin menerpanya, jika pohon itu kokoh maka ia tidak akan tumbang, sekencang apapapun angin yang menerpanya maka ia akan tetap berdiri tegak, namun jika pohon itu goyah maka niscaya akan tumbang. Samahalnya dengan manusia berusahalah untuk bersikap tegar apapun masalah yang menimpa, sabar, ikhlas dan menerima segala apa yang sudah direncanakan tuhan. Memang, sungguh hal yang manusiawi jika kita menginginkan perjalan hidup ini dihiasi dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Namun, jika menginginkan segala aktivitas hidup ini selalu lancar, mulus tanpa sandungan dan berputar sesuai dengan keinginan dan angan itu adalah hal yang sangat keliru. Dunia yang sedang kita pijaki ini bukan saja tempat kebahagiaan dan kesenangan semata, melainkan juga wadah bagi kesusahan dan kesulitan. Karena Allah SWT telah berfirman dalam al-qur’an surah albaqorah ayat;155. " ولنبلونكم من الخو٠والجوع ونقص من الأموال والأنÙس والثمرات، وبشر الصابرين" “ Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan”. Dan sudah disebutkan pula dalam al-qur’an surah an-nasr: 5 dan 6 “ إن مع العسر يسرى ” Lalu mengapa kita harus resah? Bukankah Allah sudah menjamin dalam ayat diatas “sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.