Rektor UIN Madura Dukung Akminas 2025 sebagai Wadah Pembentukan Pemimpin Inklusif dan Berkarakter Kebangsaan
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Rabu, 8 Oktober 2025
- Dilihat 31 Kali
Jakarta (UIN Madura) | Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025). Melalui kegiatan ini, Kemenag mendorong ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi keagamaan menjadi pemimpin masa depan yang inklusif dan berkarakter kebangsaan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Amin Suyitno, mengatakan Akminas diikuti oleh mahasiswa lintas perguruan tinggi agama, lintas iman, serta dari kampus negeri dan swasta. Ia menegaskan, kegiatan ini dirancang tanpa membeda-bedakan latar belakang peserta.
“Pesertanya dari berbagai kampus, baik Islam maupun non-Islam, negeri maupun swasta. Mereka datang bersama dan saling bergandengan tangan sebagai bagian penting dari bangsa yang majemuk,” kata Amin.
Menurut Amin, Akminas menjadi wadah untuk menempa calon pemimpin muda yang memahami nilai kebangsaan, keberagaman, dan toleransi. Selama satu minggu, peserta akan menjalani berbagai pelatihan dan diskusi intensif, setelah sebelumnya mengikuti sesi daring melalui platform Zoom.
“Mereka sudah digembleng secara daring, kini dipertemukan secara langsung agar bisa berkolaborasi. Bahkan kamar tempat mereka menginap pun akan diatur agar lintas latar belakang, supaya mereka belajar hidup bersama dalam perbedaan,” ujarnya.
Kemenag juga menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat publik, akademisi, hingga aktivis. Beberapa di antaranya adalah Gubernur Lemhanas, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Menteri Agama.
Prof Amin menjelaskan, peserta Akminas diseleksi secara ketat melalui proses digital, termasuk melalui penulisan artikel dan uji kompetensi. Diharapkan, para peserta akan tumbuh menjadi generasi pemimpin yang inklusif, terbuka, dan mampu menjaga harmoni dalam keberagaman.
“Mereka ini miniatur Indonesia. Harapannya, mereka bisa menjadi juru bicara generasi muda Indonesia yang menjunjung tinggi semangat inklusifisme dan toleransi,” kata Amin.
Lebih lanjut, ia menyebut Akminas merupakan program tahunan Kemenag yang sebelumnya dikenal dengan nama Diklatpimnas. Meski berganti nama, esensi dan tujuannya tetap sama, yakni membentuk calon pemimpin yang berkarakter, berintegritas, serta adaptif terhadap tantangan zaman.
“Materinya mencakup keberagaman, keindonesiaan, kepemimpinan, kewirausahaan, hingga pengembangan talenta digital,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof. Sahiron, menilai Akminas menjadi bagian dari upaya menyiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.
“Anak-anak muda ini kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Mereka harus memiliki integritas, keilmuan, dan spiritualitas yang kuat agar bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan berdaya saing,” ujar Sahiron.
Prof. Sahiron berharap Akminas 2025 menjadi ruang pembelajaran lintas iman dan budaya yang memperkuat semangat kebersamaan di kalangan mahasiswa Indonesia.
Apresiasi dan Dukungan dari Rektor UIN Madura
Menanggapi kegiatan tersebut, Rektor UIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Agama RI atas terselenggaranya Akminas 2025. Ia menilai program ini sangat strategis dalam membentuk karakter kepemimpinan mahasiswa yang moderat, toleran, dan berorientasi kebangsaan.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Agama yang terus menghadirkan ruang pembelajaran lintas iman dan budaya bagi mahasiswa Indonesia. Akminas adalah wujud nyata dari upaya membangun kepemimpinan yang berlandaskan semangat inklusif dan nasionalisme yang kuat,” ungkap Rektor.
Rektor UIN Madura juga memberikan dukungan penuh bagi mahasiswa UIN Madura yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, keikutsertaan mahasiswa dalam Akminas merupakan manifestasi dari nilai-nilai Taneyan Lanjhang yang diusung kampus — yaitu kebersamaan, keterbukaan, dan penghargaan terhadap perbedaan.
“Mahasiswa UIN Madura harus menjadi duta toleransi dan moderasi beragama di tengah masyarakat. Melalui forum seperti Akminas, mereka belajar bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya soal kekuasaan, tetapi tentang kemampuan merangkul dan menebar kebaikan di tengah keberagaman,” imbuhnya.
Saiful Hadi menutup pernyataannya dengan harapan agar kegiatan Akminas 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara perguruan tinggi keagamaan dan pemerintah dalam mencetak pemimpin muda yang religius, kompetitif, kolaboratif, dan berjiwa kebangsaan.
“Semoga dari forum ini lahir generasi pemimpin masa depan Indonesia yang tangguh dan berintegritas, yang tidak hanya cakap dalam ilmu, tetapi juga kokoh dalam moral dan spiritualitas,” pungkasnya.
Sumber: Humas Pendis Kemenag RI
Editor: Achmad Firdausi