Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 898-9700-500

Email

info@iainmadura.ac.id

Mahasiswa Tadris IPA Ciptakan Smart Plant Berbasis IoT: Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran Semakin Nyata

  • Diposting Oleh Achmad Firdausi
  • Selasa, 22 Juli 2025
  • Dilihat 134 Kali
Bagikan ke

Pamekasan | Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Madura terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi. Salah satu inovasi yang dihasilkan adalah Smart Plant, sebuah sistem pemantauan tanaman otomatis berbasis Internet of Things (IoT), yang merupakan produk pembelajaran mata kuliah Information and Communication Technology (ICT).

Khotibul Umam, M.T., dosen pengampu ICT di Prodi Tadris IPA mengatakan, proyek ini dikembangkan oleh mahasiswa semester 4 setelah sebelumnya mempelajari dasar-dasar ICT di semester 3. Dalam implementasinya, mahasiswa membangun sistem yang mampu memantau kelembaban tanah dan suhu udara tanaman secara real-time melalui aplikasi mobile. Pengguna akan menerima notifikasi harian terkait kondisi tanaman, dan sistem secara otomatis akan menjaga kondisi lingkungan agar tetap ideal.

“Lab yang sesungguhnya bukan hanya di dalam ruangan, tetapi juga di alam. Konsep inilah yang kami terapkan dalam pembelajaran berbasis proyek di luar kelas,” ujarnya.

Meskipun Prodi Tadris IPA masih terbilang baru, produk Smart Plant ini menjadi salah satu capaian penting yang membuktikan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran IPA dapat direalisasikan secara konkret. Bahkan, beberapa mahasiswa telah berhasil merakit sendiri perangkat-perangkat IoT dengan tingkat keberhasilan mencapai 90%.

Adapun perangkat yang digunakan meliputi Arduino, ESP 8266, DHT 11 untuk sensor suhu dan kelembaban, serta berbagai perangkat pendukung lain seperti baterai, kabel jumper, dan breadboard. Seluruh rangkaian dirakit dan diuji oleh mahasiswa secara mandiri.

“Kami tidak hanya berhenti di Smart Plant. Saat ini kami tengah mengembangkan prototipe portal cuaca yang bisa memantau kondisi cuaca secara real-time di tingkat kecamatan se-Kabupaten Pamekasan. Ini akan menjadi dasar bagi penelitian-penelitian lanjutan di prodi kami,” tambahnya.

Umam mengatakan meskipun penuh semangat dan kreativitas, pengembangan proyek berbasis teknologi ini juga menghadapi sejumlah tantangan, terutama keterbatasan waktu praktikum dan fasilitas pendukung. Prodi Tadris IPA saat ini belum memiliki laboratorium khusus untuk pengembangan teknologi. Selain itu, porsi praktik IoT dalam pembelajaran masih terbatas, hanya sekitar empat pertemuan dalam satu semester.

“Kami berharap ke depan akan ada mata kuliah khusus yang fokus pada IoT agar mahasiswa dapat lebih intensif mendalaminya. Saat ini, materi IoT masih digabung dengan tiga fokus teknologi lain seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality / Augmented Reality (VR/AR), dan Big Data atau Blockchain. Jika 4 fokus tersebut dipisah, pemahaman mereka tentu akan lebih mendalam,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Rektor UIN Madura menyampaikan apresiasi yang mendalam terkait semangat belajar mahasiswa Prodi TIPA dan terus berupaya memfasilitasi berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk kelengkapan prodi tersebut.

“Kami mengapresiasi semangat dan kreativitas mahasiswa, khususnya dari Prodi Tadris IPA, dalam mengembangkan proyek-proyek berbasis teknologi seperti Internet of Things (IoT). Kami juga menyadari bahwa keterbatasan fasilitas dan waktu praktikum menjadi tantangan nyata yang harus segera kita jawab bersama,” ujar Rektor UIN Madura.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan, “Terkait belum tersedianya laboratorium khusus untuk pengembangan teknologi, kami akan mendorong percepatan pengadaan sarana pendukung, termasuk ruang laboratorium terpadu yang dapat dimanfaatkan lintas prodi. Kami juga terbuka untuk kolaborasi dengan pihak luar demi memperkaya praktik teknologi mahasiswa.”

Upaya pengembangan teknologi tidak berhenti di ruang kelas. Mahasiswa juga telah melakukan praktik luar kelas (PLK) di tambak garam, desa Lembung, untuk mengukur suhu dan kelembaban tanah yang memengaruhi produksi garam, sebagai bagian dari eksperimen lokal.

Dengan fondasi yang semakin kuat, Umam berharap mahasiswa Prodi Tadris IPA UIN Madura tidak hanya unggul dalam penguasaan teori keilmuan, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini. Harapan utamanya adalah agar mahasiswa mampu memecahkan berbagai persoalan masyarakat melalui pendekatan integratif antara IPA dan teknologi.

“Kalau kita hanya berfokus pada teori ke-IPA-an saja, kita akan tertinggal. Harus ada integrasi teknologi seperti IoT, AI, dan lainnya agar kita bisa terus berkembang dan relevan,” tutupnya.

Inovasi Smart Plant ini menjadi bukti nyata bahwa integrasi ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat diwujudkan secara aplikatif dalam dunia pendidikan. Dengan semangat eksplorasi dan kolaborasi, mahasiswa Tadris IPA UIN Madura terus melangkah maju, menciptakan solusi cerdas yang tidak hanya bermanfaat dalam pembelajaran, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat luas.

 


Penulis: Herlina Tria Sukmawati                                       Editor: Achmad Firdausi