UIN Madura Gelar Konferensi Lalonget ke-6: Proyeksi Pendidikan di Masa Depan
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Rabu, 27 Agustus 2025
- Dilihat 72 Kali
Pamekasan | Universitas Islam Negeri (UIN) Madura melalui Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) kembali menyelenggarakan Konferensi Lalonget ke-6, Rabu (27/08/2025). Kegiatan ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube MIU TV Official UIN Madura.
Konferensi bergengsi ini merupakan persembahan Prodi TBIN UIN Madura yang bekerja sama dengan Jurnal Ghancaran (jurnal pendidikan bahasa dan sastra Indonesia terakreditasi Sinta 2) serta Alumni Tadris Bahasa Indonesia. Pembicara Kunci pada konferensi ini yaitu: Prof. Dr. Suyatno, M.Pd. (Professor, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia); Dr. Ardhana Reswari Diyah Putri, M.A. (Inspire the Learning Institute, Austria); Dr. Ferdi Celik (TED, Corum College, Turkey); Weiwei (Vivien) Zhang, Ph.D. (Quzhou University, China); Dr. Rima Sotlikova (University Webster, Tashkent, Uzbekistan); Dr. Khaleel Bader Al Bataineh (Universitas Petra, Jordan); dan Dr. Muthmainnah, M.Pd. (Universitas Al Asyariah Manda, Indonesia).
Ketua Panitia, Agus Purnomo AP., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa istilah Lalonget berasal dari bahasa Madura yang bermakna “orang yang terampil atau pandai”, sekaligus bisa dimaknai sebagai bacaan yang indah dan menyenangkan bagi pendengar maupun pembacanya.
“Alhamdulillah, konferensi Lalonget kali ini merupakan yang keenam dengan tema Proyeksi Pendidikan di Masa Depan (Futurologi Bahasa, Sastra, dan Budaya). Tema ini kami pilih karena dunia pendidikan saat ini menghadapi tantangan yang sangat kompleks, mulai dari perkembangan teknologi digital, arus globalisasi, hingga dinamika sosial budaya. Melalui forum ini kami berharap tercipta ruang dialog yang produktif, kolaborasi riset yang berkelanjutan, serta gagasan inovatif yang mampu memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan, baik di tingkat nasional maupun global,” ungkap Agus.
Tercatat sebanyak 168 naskah yang masuk, dan setelah melalui proses seleksi ketat, hanya 96 naskah terbaik yang diterima untuk dipresentasikan. Rinciannya terdiri dari 94 naskah dari kalangan dosen, 70 dari mahasiswa, 3 dari guru, dan 1 dari asisten dosen. Mayoritas naskah berasal dari Kemendikbudristek sebanyak 116, Kementerian Agama 50 naskah, serta 2 naskah dari kementerian lain.
Yang istimewa, konferensi ini diikuti oleh akademisi dan peneliti dari 6 negara, yaitu Indonesia, Tunisia, Turki, Austria, China, dan Uzbekistan. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa Lalonget tidak hanya menjadi ajang akademik nasional, melainkan juga forum internasional yang membuka ruang kolaborasi global.
Sementara itu Rektor UIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Prodi TBIN, Jurnal Ghancaran, dan Alumni TBIN yang telah berhasil menjaga konsistensi penyelenggaraan Konferensi Lalonget hingga yang keenam kalinya.
“Konferensi Lalonget bukan hanya sekadar forum akademik, melainkan juga wujud nyata komitmen UIN Madura dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang bahasa, sastra, dan budaya. Saya bangga bahwa Lalonget ke-6 ini mampu menghadirkan pemikir dan peneliti lintas negara sehingga menegaskan bahwa karya akademik dari Madura bisa menggema di panggung internasional,” tutur Rektor.
Beliau menambahkan, tema yang diangkat sangat relevan dengan tantangan pendidikan masa depan.
“Perubahan dunia yang begitu cepat menuntut kita semua untuk tidak hanya memahami kondisi saat ini, tetapi juga mampu memproyeksikan arah masa depan pendidikan. Saya berharap dari konferensi ini lahir ide-ide segar, riset-riset inovatif, serta jejaring kolaborasi yang bermanfaat, baik bagi bangsa Indonesia maupun masyarakat global,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Rektor mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga semangat ilmiah, budaya riset, dan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan zaman.
“Selamat dan sukses untuk Konferensi Lalonget ke-6. Semoga forum ini membawa manfaat yang luas, baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun untuk kemaslahatan umat manusia,” pungkasnya.
Penulis: Achmad Firdausi