PSGA IAIN Madura Gelar FGD Pendampingan Buruh dan Pekerja Perempuan
- Diposting Oleh Achmad Firdausi
- Selasa, 24 Desember 2024
- Dilihat 90 Kali
Sampang – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Madura menggelar acara Focused Group Discussion (FGD) bertajuk Pendampingan Buruh dan Pekerja Perempuan di Krampon, Torjun, Sampang pada Senin (16/12/24). Acara ini bermula dari inisiatif untuk mendukung kesejahteraan buruh dan pekerja perempuan melalui sharing pengalaman dan identifikasi pola kerja, tantangan, serta persoalan-persoalan dalam circle mereka.
Kepala PSGA IAIN Madura, Masyithah Mardhatillah, M.Hum., memimpin jalannya acara yang dihadiri puluhan peserta tersebut. Mereka terdiri dari eks buruh migran, buruh tani, penjahit dan penjual kudapan atau kuliner khas, hingga buruh pabrik garam dan ART. Dalam sambutannya, Masyithah menekankan bahwa pendampingan semacam itu merupakan salah satu tugas pertguruan tinggi yang tidak banyak diketahui masyarakat.
“Melalui diskusi ini, kami berharap dapat mengenali serta membantu menemukan solusi atas berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi para buruh dan pekerja perempuan,” tambahnya.
Hadir sebagai narasumber utama, Bapak Achmad Sulaiman Noer, yang memberikan materi strategi pemberdayaan perempuan dalam dunia kerja. Ia juga membagikan wawasan mengenai hak-hak pekerja perempuan dan bagaimana memanfaatkan peluang untuk meningkatkan taraf hidup.
“Buruh dan pekerja perempuan harus memiliki kesadaran akan potensi mereka, serta hak-hak yang dijamin oleh hukum,” kata Achmad.
Selain sesi pemaparan materi, acara ini juga diisi dengan sesi sharing pengalaman. Para peserta diajak untuk berbagi cerita tentang tantangan yang mereka hadapi di tempat kerja, termasuk kemungkinan terjadinya perilaku diskriminasi, kesenjangan upah dan kinerja, dan kondisi sarana dan prasana kerja yang tidak memadai. Sesi ini berlangsung dengan antusias dan penuh keakraban antarpeserta dan panitia yang notabene merupakan pengurus PSGA IAIN Madura.
Dalam wawancara singkat, salah satu peserta mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini. “Saya merasa didengar dan mendapatkan pengetahuan baru tentang hak-hak saya sebagai pekerja perempuan,” ujar Siti, seorang buruh pabrik garam.
Acara ini juga bertujuan untuk memetakan kebutuhan buruh dan pekerja perempuan di wilayah Madura. Hasil dari diskusi ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk program lanjutan yang lebih terarah maupun sumbangan ide untuk pembuatan kebijakan.
“Kami akan merancang tindak lanjut dari hasil diskusi hari ini agar dampaknya lebih nyata bagi kesejahteraan para buruh perempuan,” jelas Masyithah.
Melalui acara ini, PSGA IAIN Madura menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan di dunia kerja. Harapan besar disematkan agar kegiatan ini mampu menjadi langkah awal menuju perubahan positif bagi buruh dan pekerja perempuan di Madura.
Pewarta: Masyitah M
Editor: Achmad Firdausi
Fotografer: Istimewa